Ditutup di Level 6.779, IHSG Awal Pekan Melemah -0,48 Persen

 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore awal pekan, Senin (19/12/2022) berakhir melemah di zona merah setelah ditutup turun -0,48% atau terpangkas -32,495 basis point di level 6.779,698. IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 6.754 hingga batas atas pada level 6.827 setelah dibuka pada level 6.812.
IDXENERGY -0,38%, IDXBASIC -1,64%, IDXINDUST -0,08%, IDXCYCLIC naik 0,20%, IDXNONCYC -0,56%, IDXHEALTH -0,04%, IDXFINANCE -0,99%, IDXPROPERT -0,41%, IDXTECHNO -2,04%, IDXINFRA Naik 0,52%, dan IDXTRANS -0,68%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat melemah -0,46% ke level 946,851. Sedangkan, JII turun -0,20% ke level 596,632. Selanjutnya, IDX30 ditutup melemah -0,45% ke level 494,878. Sementara IDX80 tercatat melemah -0,59% ke level 131,892.

 

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengincar target produksi nikel 70.000 ton dalam matte pada 2023. Jumlah ini lebih tinggi 7,69% dari target produksi 2022 yang sebesar 65.000 ton.
Sebelumnya, Vale Indonesia mengumumkan bahwa dalam sembilan bulan tahun ini, perseroan telah memproduksi nikel matte 43.907 ton, turun 9% dibandingkan periode sama tahun lalu. Chief Financial Officer Vale Indonesia Bernardus Irmanto menjelaskan, hal itu terutama disebabkan pelaksanaan proyek pembangunan kembali Tanur 4 pada paruh pertama 2022.
Namun, untuk mencapai target produksi 2023, Abu belum bisa menginformasikan nilai belanja modal (capital expenditure/capex) tahun depan. Pada kesempatan yang sama, dia memberitahukan bahwa Vale Indonesia memiliki sustaining capex US$ 130 juta sebagaimana dianggarkan tahun ini.
Sebelumnya, INCO bersama Zhejiang Huayou Cobalt Co Ltd (Huayou), melaksanakan groundbreaking sebagai tanda dimulainya pengembangan proyek Blok Pomalaa di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, pada 27 November 2022. Proyek Blok Pomalaa telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional dengan menggunakan teknologi HPAL Huayou untuk menghasilkan hingga 120.000 ton nikel per tahun. (Investor Daily)

 

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel menilai merger antara Indosat dan Tri Indonesia, yang telah berjalan hampir 1 tahun, membuka peluang bagi perusahaan untuk terus tumbuh. Penggabungan kedua perusahaan telekomunikasi menciptakan sebuah perusahaan dengan permodalan yang lebih kuat untuk ekspansi ke luar Pulau Jawa.  
Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan rasionalisasi menara yang dilakukan oleh Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) hingga kuartal II/2023, akan membuka peluang baru bagi Mitratel. Perusahaan gabungan Indosat-Tri, IOH, memiliki ukuran yang lebih besar dan lebih agresif untuk ekspansi terutama di luar Pulau Jawa. 
Mitratel mendorong implementasi relokasi perangkat sehingga dapat meminimalisasi potensi dampak penurunan penyewa (tenant).  Disamping itu Mitratel juga mendorong kolokasi (colocation) baru pada menara-menara milik Mitratel sehingga makin meningkatkan pertumbuhan kinerja perusahaan. (Bisnis)

 

Pemerintah Indonesia resmi melakukan inbreng saham PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) ke dalam PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau SIG. Langkah ini merupakan kelanjutan program integrasi BUMN sub klaster semen melalui proses Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Pemerintah melakukan inbreng dengan mengalihkan saham Negara Republik Indonesia sejumlah 7.499.999.999 saham Seri B atau mewakili 75,51% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh Semen Baturaja ke dalam saham SIG. Nilai seluruhnya mencapai Rp 2,84 triliun.
Transaksi inbreng saham ini tidak mengubah porsi kepemilikan Negara Republik Indonesia atas saham pengendali di SIG. Negara juga tetap memiliki 1 saham Seri A Dwiwarna di Semen Baturaja. Menurut Donny Arsal, integrasi Semen Baturaja ke SIG merupakan langkah besar untuk memperkuat posisi BUMN sub klaster semen dalam menghadapi tantangan pasar yang kompetitif. (Kontan)

 

PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) telah mengantongi restu pemegang saham untuk menggelar pemecahan nilai nominal saham (stock split). Aksi korporasi ini dijadwalkan terealisasi pada awal tahun depan.
Corporate Secretary Superkrane Mitra Utama, Eddy Gunawin menyampaikan, SKRN memecah nilai saham untuk menambah likuiditas. Stock split juga bertujuan agar harga sahamnya bisa lebih terjangkau oleh investor retail sekaligus meningkatkan jumlah pemegang saham publik SKRN.
Aksi korporasi ini dilakukan pada jenis saham biasa (common stock) dengan rasio pemecahan saham 1:5. Sebelum stock split, jumlah saham SKRN ada sebanyak 1,5 miliar dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Setelah stock split, jumlah saham menjadi 7,5 miliar dengan nilai nominal baru di Rp 20 per saham.
Eddy memprediksi, prospek kinerja SKRN pada tahun 2023 bisa secerah tahun ini. Dengan adanya sisa pekerjaan 2022 yang di-carry over ke tahun 2023, manajemen SKRN memproyeksikan ada kenaikan pendapatan sekitar 10%-20% secara tahunan. Dengan strategi tetap menjaga kondisi crane untuk bisa memenuhi permintaan pasar dan juga akan ada penambahan crane di tahun 2023. (Kontan)

Disclaimer On