Ditutup di Level 6.758, IHSG Akhir Pekan Menguat 0,66 Persen

Senin, 30 Oktober 2023. 04:38 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

32,417.59

 

-366.71

 

-1.12 %

 

S&P 500

 

4,117.37

 

-19.86

 

-0.48 %

 

NASDAQ

 

12,643.01

 

+47.41

 

+0.38 %

 

FTSE 100

 

7,291.28

 

-63.29

 

-0.86 %

 

NIKKEI

 

30,991.69

 

+422.72

 

+1.38 %

 

HANG SENG

 

17,400.00

 

+365.00

 

+2.14 %

 

GOLD

 

2,015.45

 

-0.45

 

-0.02 %

 

CRUDE OIL WTI

 

85.16

 

+1.95

 

+2.34 %

 

BRENT OIL

 

89.20

 

+2.51

 

+2.85 %

 

NICKEL

 

18,364.50

 

+285.50

 

+1.58 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore akhir pekan, Jumat (27/10/2023) berhasil menguat ke zona hijau dengan naik 44,274 basis point atau meningkat 0,66% ke level 6,758,793. IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 6.713 hingga batas atas pada level 6.781 setelah dibuka pada level 6.714.
IDXENERGY menguat 1,43%, IDXBASIC naik 0,97%, IDXINDUST -0,37%, IDXCYCLIC naik 0,47%, IDXNONCYC naik 1,04%, IDXHEALTH naik 1,13%, IDXFINANCE naik 0,46%, IDXPROPERT -0,45%, IDXTECHNO -0,07%, IDXINFRA naik 3,01%, dan IDXTRANS naik 0,83%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat naik 0,41% ke level 892,918. Sedangkan, JII menguat 0,76% ke level 528,968. Selanjutnya, IDX30 ditutup naik 0,25% ke level 459,218. Sementara IDX80 tercatat menguat 0,41% ke level 123,672.
 
Berita Emiten
Taksi Blue Bird (BIRD) Catat Laba Rp367,4 Miliar
PT Blue Bird Tbk (BIRD) menorehkan kinerja gemilang sepanjang tiga kuartal berjalan atau hingga 30 September 2023, dengan mencatatkan kenaikan laba bersih dan pendapatan.
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk BIRD tembus Rp367,42 miliar hingga kuartal III/2023, atau naik 40,97% secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp260,62 miliar. Kenaikan laba didorong meningkatnya pendapatan 28,72% yoy menjadi Rp3,22 triliun pada 9 bulan 2023, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,50 triliun.
Direktur Utama BIRD, Adrianto (Andre) Djokosoetono, mengungkapkan capaian positif yang secara berkelanjutan tak lepas dari kerja sama antara keluarga besar Blue Bird, mitra strategis, serta loyalitas pelanggan.
Permintaan taksi yang meningkat seiring dengan langkah Blue Bird menambah jumlah armada lebih dari 1.600 unit, termasuk di antaranya 200 unit mobil listrik hingga kuartal III/2023. 
Seiring kenaikan pendapatan, beban langsung BIRD naik 24,4% menjadi Rp2,20 triliun, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp1,77 triliun. Alhasil, laba bruto perseroan naik 39,08% yoy menjadi Rp1,02 triliun, dibandingkan kuartal III/2022 sebesar Rp737,31 miliar. (Bisnis)
 
Laba Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Tumbuh 51,6 Persen di Kuartal III 2023
PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) membukukan laba bersih Rp 118,97 miliar hingga akhir September 2023. Laba ini bertumbuh 51,60% dibandingkan dengan perolehan pada periode Januari-September 2022 yang sebesar Rp 78,48 miliar. 
Perolehan laba bersih INPP tersebut ditopang pendapatan yang mencapai Rp 680,92 miliar pada periode Januari-September 2023, atau tumbuh sebesar 25,80% dari Rp 541,29 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
INPP juga membukukan laba usaha Rp 125,93 milliar, yang tumbuh sebesar 47,69% dibanding perolehan laba usaha periode yang sama pada 2022 yang sebesar Rp 85,27 miliar.
Direktur Keuangan Hasnur Internasional Shipping Rickie menyatakan, INPP senantiasa berupaya menjaga tren pertumbuhan kinerja keuangan di tengah dinamika yang terjadi di sektor pertambangan, khususnya tambang batu bara, di mana batu bara menjadi komoditi utama yang diangkut oleh kapal-kapal Perseroan.
Rickie menuturkan, pertumbuhan pendapatan INPP ditopang oleh pertumbuhan kinerja operasional. Hingga akhir 2023, INPP yakin dapat melampaui target jumlah muatan kargo yang sebesar 10,14 juta MT, atau naik 14,12% dari target muatan pada 2022 yang sebesar 8,89 juta MT. (Kontan)
 
Chandra Asri (TPIA) & Inalum Kerjasama Pasokan dan Investasi Ekosistem EV
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) melalui anak usahanya, PT Chandra Asri Alkali (CAA) telah melakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI) bersama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Kerjasama ini dalam rangka mendukung pengembangan hilirisasi aluminium sekaligus percepatan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) dalam negeri.
Kerja sama yang disepakati TPIA dan Inalum melalui penandatanganan LoI ini meliputi potensi penyediaan pasokan kaustik soda basah oleh CAA kepada Inalum dengan volume hingga 120.000 MT per tahun dan potensi penyertaan ekuitas oleh Inalum di CAA hingga 10%. 
Chandra Asri Group melalui Pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC) akan menyediakan kaustik soda basah yang akan digunakan oleh Inalum sebagai salah satu bahan baku utama dalam proses produksi aluminium di fasilitas smelternya, termasuk sebagai komponen battery pack untuk EV. Inalum juga akan melakukan kajian kelayakan investasi terhadap CAA untuk melihat peluang kepemilikan saham di CAA.
Adapun target penggunaan kendaraan berbasis baterai ini memiliki peran dalam upaya pemenuhan net zero emission Indonesia di tahun 2060. (Kontan)
 
Laba Perusahaan Gas Negara (PGAS) Merosot 36,07 Persen pada Kuartal III-2023
Laba bersih PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mengalami penurunan sepanjang sembilan bulan pertama 2023. PGAS membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 198,49 juta. Realisasi ini turun 36,07% dari realisasi laba bersih di periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 310,52 juta.
Penurunan laba bersih ini terjadi di tengah kenaikan pendapatan. PGAS membukukan pendapatan senilai US$ 2,69 miliar, naik tipis 1,89% dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu yakni US$ 2,64 juta.
Kenaikan pendapatan juga diikuti oleh kenaikan sejumlah beban yang lebih tinggi dari pertumbuhan pendapatan. Misalkan, beban pokok pendapatan PGAS naik 6,5% menjadi US$ 2.16 miliar. Beban umum dan administrasI PGAS juga naik 5,9% menjadi US$ 139,68 juta.
Namun, anak usaha PT Pertamina (Persero) ini berhasil menekan beban keuangan menjadi US$ 78,77 juta dari sebelumnya mencapai US$ 98,11 juta. (Kontan)

Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: