Ditutup di Level 6.718, IHSG Rabu Menguat 0,56 Persen

Kamis, 06 Juli 2023. 05:12 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

34,288.64

 

-129.83

 

-0.38 %

 

S&P 500

 

4,446.82

 

-8.77

 

-0.20 %

 

NASDAQ

 

13,791.65

 

-25.12

 

-0.18 %

 

FTSE 100

 

7,442.10

 

-77.62

 

-1.03 %

 

NIKKEI

 

33,338.70

 

-83.82

 

-0.25 %

 

HANG SENG

 

19,110.38

 

-305.30

 

-1.57 %

 

GOLD

 

1,923.90

 

+1.25

 

+0.06 %

 

CRUDE OIL WTI

 

71.84

 

-0.01

 

-0.01 %

 

BRENT OIL

 

76.49

 

+0.24

 

+0.31 %

 

NICKEL

 

21,225.50

 

+717.50

 

+3.50 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore, Rabu (5/7/2023) berhasil Menguat ke zona hijau dengan ditutup Naik 0,56% atau bertambah 37,223 basis point ke level 6.718,977. IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 6.676 hingga batas atas pada level 6.719 setelah dibuka pada level 6.681.
IDXENERGY Naik 1,49%, IDXBASIC Naik 1,60%, IDXINDUST naik 0,68%, IDXCYCLIC Naik 0,87%, IDXNONCYC Naik 0,23%, IDXHEALTH naik 0,39%, IDXFINANCE Naik 0,11%, IDXPROPERT Naik 0,90%, IDXTECHNO Naik 0,35%, IDXINFRA Naik 1,02%, dan IDXTRANS Naik 1,12%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat Naik 0,50% ke level 953,443. Sedangkan, JII menguat 0,98% ke level 551,432. Selanjutnya, IDX30 ditutup Naik 0,51% ke level 495,500. Sementara IDX80 tercatat Naik 0,66% ke level 131,730.
 
Berita Emiten
Grup MNC Gandeng CBN Fiber Perluas Jaringan Vision+
Penyedia layanan internet CBN Fiber bekerjasama dengan anak usaha MNC Group, Vision+ menyediakan bundling internet rumah dengan konten hiburan, sebagai aksi untuk menghadirkan one-stop digital entertainment. 
Chief Broadband Officer CBN, Dedy Handoko menyatakan fasilitas tersebut bisa didapatkan dengan berlangganan paket internet cepat CBN Fiber yang terbaru, mulai dari Fiber 50Mbps hingga Fiber 1Gbps. Adapun konten hiburan ini dapat diakses melalui aplikasi gawai, komputer, serta aplikasi TV Android. 
Kolaborasi ini pun dilakukan mengingat dunia digital tengah berkembang pesat dan menjadi kebutuhan primer masyarakat dunia tanpa terkecuali. Oleh karena itu, Direktur CBN Sugiharto Darmakusuma pun optimis bahwa kolaborasi ini akan diterima dengan baik oleh konsumen karena dapat memenuhi kebutuhan akan koneksi internet yang cepat serta beragam hiburan digital yang berkualitas. 
Di lain sisi, Managing Director Vision+, Clarissa Tanoesoedibjo juga berharap dengan kolaborasi ini, konten Vision+ dapat diakses dengan lebih mudah kepada kalangan masyarakat yang lebih luas. Diketahui, Vision+ memiliki lebih dari 25.000 video on demand yang bisa disaksikan kapan saja dan di mana saja, serta lebih dari 100 channel TV yang bisa disaksikan dengan streaming langsung. Selain itu, adapula fitur untuk memutar ulang tayangan TV hingga 7 hari ke belakang, podcast, game, hingga e-book. (Bisnis)
 
Punya Anggaran Jumbo, Astra (ASII) Bidik Investasi Sektor Consumer Goods
PT Astra International Tbk (ASII) menyampaikan tengah mengkaji untuk melakukan investasi di sektor consumer goods. Sebagaimana diketahui, ASII menganggarkan investasi sekitar Rp14 triliun hingga Rp15 triliun tahun ini. 
Head of Corporate Investor Relations Astra International Tira Ardianti mengatakan untuk investasi di tahun ini, pihaknya tengah melihat sektor terkait dengan consumer goods. ASII melihat peluang untuk tumbuh di sektor ini masih terbuka lebar ke depannya.
Astra melihat bisnis-bisnis yang dapat memberikan sinergi dengan bisnis yang ada untuk saat ini. Astra atau ASII akan mengkaji bisnis yang akan menghasilkan profit yang baik dalam jangka panjang, dan dengan arus kas yang stabil untuk ke depannya. 
Tahun ini ASII menganggarkan belanja modal dan investasi sekitar Rp40 triliun. Khusus untuk belanja modal, ASII menganggarkan capex sekitar Rp24 triliun hingga Rp25 triliun tahun ini, atau lebih rendah dari tahun 2022 yang sekitar Rp27 triliun. (Bisnis)
 
Ciputra (CTRA) Tunggu Kepastian Pemerintah soal Investasi di IKN
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) tengah menunggu persetujuan definitive agreement dari pemerintah untuk segera merealisasikan rencana investasinya di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
CTRA telah menargetkan pembangunan proyek properti di lahan seluas 300 hektare di IKN. Luas lahan yang akan dikelola tersebut sudah diajukan CTRA ke pemerintah dan tengah menunggu respons balik dari pemerintah untuk ditindaklanjuti. 
CTRA berencana untuk membangun integrated development dengan konsep meeting, incentive, convention, exhibition (MICE). Sementara itu, terkait nilai investasi CTRA di IKN, Budiarsa mengaku belum menghitung nilai investasinya.
Direktur CTRA Budiarsa Sastrawinata mengatakan, masih ada beberapa hal yang perlu difinalisasi oleh pemerintah mengenai investasi di IKN, seperti status dan konsep tanah yang akan dianut untuk IKN. LoI belum bisa menjadi definitive agreement karena masih ada beberapa hal yang statusnya masih perlu ditunggu seperti status kerja sama dengan pemerintah. (Bisnis)
 
PGN (PGAS) Bakal Ubah Minyak Sawit Jadi Biogas, Investasi Rp299 Miliar
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN membuka peluang kerja sama 3 sampai 4 proyek Biomethane Plant Development di Pulau Sumatra dengan biaya proyek keseluruhan mencapai US$20 juta setara dengan Rp299,6 miliar pada pergelaran Pertamina Investor Day 2023, 3-4 Juli 2023. 
Adapun, masing-masing proyek ditaksir menelan biaya investasi sekitar US$4 juta hingga US$5 juta atau sekitar Rp59,6 miliar - Rp74,5 miliar. Rencanannya, PGN bakal memanfaatkan Palm Oil Mill Effluent (POME) untuk menghasilkan biogas. Bahan baku itu diperoleh dari proses ekstraksi minyak sawit mentah.
Melalui pengolahan lebih lanjut dari biogas, biometana kemudian dikompresi menjadi Compressed Natural Gas (CNG) untuk didistribusikan ke pelanggan industri, rumah sakit, hotel, dan pusat perbelanjaan. 
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Harry Budi Sidharta, mengatakan kapasitas produksi biometana nantinya diperkirakan mencapai di angka 432.000 juta metrik british thermal unit (MMBtu) per tahun. Perseroan akan mengangkut biometana tersebut dari pusat produksi di Sumatra ke konsumen potensial di area Sumatra hingga Jawa dengan menggunakan jaringan pipa gas. 
Proyek Biomethane Plant Development ditargetkan akan selesai pada akhir 2023. Dengan melakukan kerja sama untuk proyek ini, mitra eksternal dapat memperoleh keuntungan dari Internal Rate of Return (IRR) dan juga jaminan permintaan oleh pelanggan. Memiliki karakteristik yang mirip dengan gas bumi, biometana juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan, generator listrik dan pemanas. Biometana juga lebih baik dalam hal jejak karbon. (Bisnis)

Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: