Ditutup di Level 6.707, IHSG Akhir Pekan Melemah -0,71 Persen

Senin, 15 Mei 2023. 04:46 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

33,300.62

 

-8.89

 

-0.03 %

 

S&P 500

 

4,124.08

 

-6.54

 

-0.16 %

 

NASDAQ

 

12,284.74

 

-43.76

 

-0.35 %

 

FTSE 100

 

7,754.62

 

+24.04

 

+0.31 %

 

NIKKEI

 

29,388.30

 

+261.58

 

+0.90 %

 

HANG SENG

 

19,627.24

 

-116.55

 

-0.59 %

 

GOLD

 

2,014.65

 

-1.25

 

-0.06 %

 

CRUDE OIL WTI

 

70.09

 

-0.78

 

-1.10 %

 

BRENT OIL

 

74.17

 

-0.81

 

-1.08 %

 

NICKEL

 

22.242,50

 

+330,00

 

+1,51%

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore, Jumat (12/5/2023) berakhir melemah di zona merah setelah terpangkas -48,175 basis point atau ditutup turun -0,71% di level 6.707,763. IHSG bergerak dari batas atas di level 6.755 hingga batas bawah pada level 6.704 setelah dibuka pada level 6.755.
IDXENERGY turun -0,74%, IDXBASIC -1,62%, IDXINDUST Naik 0,18%, IDXCYCLIC Naik 0,12%, IDXNONCYC Naik 0,10%, IDXHEALTH Naik 0,22%, IDXFINANCE Naik 0,17%, IDXPROPERT Naik 0,53%, IDXTECHNO -0,75%, IDXINFRA -0,78%, dan IDXTRANS Naik 0,33%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat melemah -0,84% ke level 932,222. Sedangkan, JII turun -0,89% ke level 548,635. Selanjutnya, IDX30 ditutup turun -0,94% ke level 484,931. Sementara IDX80 tercatat melemah -0,71% ke level 129,133.
 
Berita Emiten
Emiten Semen (SMCB) Kejar Volume Ekspor 1 Juta Ton
Anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) membidik pertumbuhan kinerja sebesar 2%-4% sepanjang tahun 2023. Perseroan juga akan menggenjot penjualan dengan ekspansif melakukan ekspor.
Direktur Utama SMCB Lilik Unggul Raharjo menyampaikan, perseroan memproyeksikan pasar akan tumbuh sebesar 2% hingga 4%. Hal ini dilakukan perseroan dengan meningkatkan penetrasi terhadap pasar ekspor. Untuk mendukung rencana tersebut, alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2023 mayoritas akan digunakan SMCB untuk melanjutkan pengembangan pelabuhan Jetty di Tuban, Jawa Timur, yang ditargetkan tuntas pada awal tahun 2024.
Menurutnya, ekspansi perseroan ke pasar ekspor seperti Amerika Serikat (AS) merupakan capaian yang patut disyukuri. Mengingat, proses dan standar spesifikasi di sana cukup ketat sehingga perseroan perlu beberapa kali melalukan trial untuk mendapatkan sertifikat dari California.
Keberhasilan perseroan untuk bisa ekspor ke pasar AS juga tidak lepas dari kerja sama antara SMCB dan Taiheiyo Cement Corporation (TCC). Luluk bilang, di luar pasar AS, perseroan juga bakal memperoleh tambahan destinasi ekspor dari channel-channel TCC seperti Australia dan Filipina yang tentu akan meningkatkan volume penjualan. (Kontan)
 
Emiten Batu Bara ABM Investama (ABMM) Lirik Diversifikasi Bisnis CPO
PT ABM Investama Tbk (ABMM) menyampaikan terus melihat peluang diversifikasi yang tersedia di pasar, salah satunya di sektor perkebunan sawit atau sektor CPO. 
Direktur ABMM Adrian Erlangga mengatakan pihaknya masih melihat peluang diversifikasi dan akuisisi di pasar. ABMM menurutnya telah melihat potensi diversifikasi dan akuisisi di sektor sawit, metal, dan juga akuisisi tambang batu bara. ABMM masih menganggarkan investasi yang tidak terlalu besar untuk aksi akuisisi tahun ini. Akan tetapi, untuk proyek yang memang terlihat bagus, menurutnya dana untuk akuisisi akan selalu ada.
Adrian menuturkan, saat ini pihaknya masih terus mencari tambang lain ke depan, yang dapat memberi banyak efek dan sinergi ke anak-anak perusahaan ABMM yang lain. Adapun untuk dana akuisisi tambang baru, Adrian menuturkan ABMM tidak menyiapkan belanja modal untuk aksi akuisisi.  
Tahun ini, ABMM akan menganggarkan belanja modal sekitar US$250-US$300 juta, yang sebagian besar untuk pembelian alat baru, baik untuk mengganti alat lama, maupun untuk pertumbuhan perusahaan penyewaan ABMM. (Bisnis)
 
Grup Sinar Mas (SMAR) Tanggapi Pemangkasan Ekspor CPO
Pemangkasan kuota ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sudah mulai berlaku awal bulan ini. Emiten minyak sawit Grup Sinar Mas menyatakan dukungannya pada kebijakan tersebut.  
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali memberlakukan pengurangan rasio kuota hak ekspor CPO. Dengan adanya kebijakan ini, maka rasio penjualan ke luar negeri dan pemenuhan DMO dipangkas menjadi 1:4. Artinya, produsen hanya bisa melakukan ekspor sebanyak 4 kali dari jumlah pemenuhan pasokan dalam negeri.  
Investor Relation PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk (SMAR) Pinta Sari Chandra mengatakan sampai saat ini, Pemerintah telah melakukan beberapa kali perubahan rasio kewajiban pasar domestik dan ekspor produk sawit, menyesuaikan dengan dinamika perubahan pasokan dan konsumsi dalam negeri. 
Pinta mengatakan, pendapatan Perseroan memang dipengaruhi oleh ekspor dan dari pergerakan harga pasar internasional. Namun penjualan lokal dan penjualan ekspor Perseroan memiliki komposisi yang hampir berimbang. industri minyak sawit merupakan industri yang penting dan strategis bagi perekonomian Indonesia. Perseroan optimistis kebijakan pemerintah bersifat strategis untuk menjaga daya saing industri sawit dalam jangka panjang.
Lebih lanjut, konsumsi domestik Indonesia kurang dari 40 persen dari produksi minyak sawit di Indonesia sehingga setelah memenuhi kebutuhan domestiknya, Indonesia memiliki kapabilitas untuk memenuhi kebutuhan minyak sawit dunia. (Bisnis)
 
Astra International (ASII) Kuasai 54 Persen Penjualan Mobil Nasional Per April 2023
PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan volume penjualan mobil sebanyak 184.722 unit selama periode Januari-April2023. Jumlah ini lebih rendah 2,02% jika dibandingkan dengan volume penjualan pada periode Januari-April 2022 yang mencapai 188.541 unit. Apabila dibandingkan secara bulanan di tahun 2023, volume penjualan mobil Astra selama April 2023 menurun 34,10%, dari 52.687 unit di Maret 2023 menjadi 34.717 unit pada bulan April 2023 lalu.
Penjualan Astra selama empat bulan tahun 2023 masih didominasi brand Toyota + Lexus yang mencapai 107.845 unit. Kemudian disusul Daihatsu di urutan tertinggi kedua sebanyak 65.119 unit. Sedangkan subtotal penjualan non Astra angkanya tercatat sebanyak 156.589 unit hingga bulan April 2023. 
Sehingga, secara keseluruhan penjualan mobil nasional selama empat bulan pertama 2023 angkanya mencapai 341.311 unit. Dari sisi market share, Astra terpantau mencatatkan market share pada level 54% per April lalu. Sedangkan untuk Astra LCGC, market share-nya terpantau berada di level 73%. (Kontan)

Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: