Ditutup di Level 6.704, IHSG Kamis Berakhir Melemah -0,62 Persen

Jumat, 26 Mei 2023. 04:36 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

32,764.65

 

-35.27

 

-0.11 %

 

S&P 500

 

4,151.28

 

+36.04

 

+0.88 %

 

NASDAQ

 

12,698.09

 

+213.93

 

+1.71 %

 

FTSE 100

 

7,570.87

 

-56.23

 

-0.74 %

 

NIKKEI

 

30,801.13

 

+118.45

 

+0.39 %

 

HANG SENG

 

18,746.92

 

-369.01

 

-1.93 %

 

GOLD

 

1,941.60

 

-23.00

 

-1.17 %

 

CRUDE OIL WTI

 

71.81

 

-2.53

 

-3.40 %

 

BRENT OIL

 

76.26

 

+0.08

 

+0.11 %

 

NICKEL

 

21,114.50

 

+382.50

 

+1.84 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore, Kamis (25/5/2023) berakhir melemah di zona merah setelah terpangkas -41,573 basis point atau ditutup turun -0,62% di level 6.704,231. IHSG bergerak variatif dari batas atas di level 6.749 hingga batas bawah pada level 6.702 setelah dibuka pada level 6.745.
IDXENERGY turun -1,97%, IDXBASIC -1,29%, IDXINDUST turun -1,49%, IDXCYCLIC Naik 0,34%, IDXNONCYC Naik 0,06%, IDXHEALTH -1,29%, IDXFINANCE -0,07%, IDXPROPERT Naik 0,46%, IDXTECHNO -1,38%, IDXINFRA Naik 0,26%, dan IDXTRANS Naik 1,39%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat melemah -0,70% ke level 941,827. Sedangkan, JII turun -1,19% ke level 537,041. Selanjutnya, IDX30 ditutup turun -0,71% ke level 490,212. Sementara IDX80 tercatat melemah -0,72% ke level 129,301.
 
Berita Emiten
Telkom Indonesia (TLKM) Usul Bagi Dividen 80 Persen dari Laba Bersih
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) berencana mengusulkan pembagian dividen dengan rasio hingga 80 persen dari laba bersih tahun buku 2022 pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 30 Mei 2023 mendatang.   
VP Investor Relation TLKM Edwin Sebayang menyebutkan rasio tersebut diusulkan lantaran kondisi cash yang kuat dan mulai turunnya utang TLKM. Pada 2022 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mencatatkan pendapatan Rp147,3 triliun hingga akhir 2022. Pendapatan ini meningkat 2,86 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp143,21 triliun.
Meski pendapatan naik, laba usaha TLKM tercatat turun menjadi Rp39,58 triliun pada 2022, dari Rp47,56 triliun pada 2021. Turunnya laba usaha ini akibat adanya kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi, yakni senilai Rp6,43 triliun, dari sebelumnya keuntungan sebesar Rp3,43 triliun secara tahunan.
Dengan kinerja tersebut, TLKM mencatatkan penurunan laba bersih menjadi Rp20,75 triliun pada 2022. Laba bersih ini turun 16,18 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp24,76 triliun. (Bisnis)
 
Waskita Karya (WSKT) Akan Lakukan Transformasi
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berencana melakukan transformasi perusahaan. Hal ini diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2022 (RUPST) pada Kamis (25/5).
Erny Puspa Yunita, SVP Corporate Secretary Waskita Karya, menyatakan keyakinan bahwa penyesuaian ini akan membawa perusahaan menjadi lebih solid, terutama dalam mendukung langkah transformasi perusahaan untuk menciptakan bisnis yang lebih sehat dan berhati-hati.
Langkah ini sejalan dengan aspirasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara sebagai Pemegang Saham Seri A Dwiwarna, yang menekankan perlunya terus menerus melakukan upaya penyehatan kinerja perusahaan hingga mencapai keberlanjutan usaha.
Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia, memperhatikan bahwa kinerja perusahaan WSKT sepanjang tahun 2023 kemungkinan akan melambat akibat penurunan pendapatan dan laba WSKT pada kuartal I 2023.
Selain itu, WSKT juga menghadapi sentimen negatif lainnya pada tahun 2023, seperti penundaan pembayaran obligasi dan restrukturisasi utang yang masih ditunggu oleh para investor. Nafan menyatakan bahwa WSKT perlu merancang strategi agar tetap dapat menyelesaikan proyek-proyek strategis nasional agar tidak terhenti pada tahun ini. WSKT harus menerapkan tata kelola perusahaan yang baik untuk memastikan kelanjutan proyek-proyek strategis nasional pada tahun 2023. (Kontan)
 
Indika Energy (INDY) Serap Capex Rp336 Miliar hingga Kuartal I/2023
PT Indika Energy Tbk (INDY) menyampaikan telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$22,5 juta atau setara Rp336,42 miliar hingga kuartal I/2023 (kurs Jisdor Rp14.952 per dolar AS). 
Direktur dan Chief Financial Officer (CFO) Indika Energy (INDY) Retina Rosabai mengatakan INDY menganggarkan belanja modal US$302,4 juta atau setara Rp4,52 triliun sepanjang 2023. Capex INDY paling banyak terserap oleh Indika Hold Co. sebanyak US$300.000 atau 25 persen dari anggaran US$1,2 juta.
Adapun, hingga akhir Maret 2023, INDY membukukan peningkatan pendapatan, tetapi dengan laba bersih yang turun hingga 21 persen di kuartal I/2023 akibat bengkaknya pembayaran royalti hingga 108 persen. Indika Energy mencatatkan pendapatan senilai US$906,8 juta di kuartal I/2023, naik 9,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$830,7 juta. Jumlah pendapatan tersebut setara dengan Rp13,33 triliun. (Bisnis)
 
Siloam International Hospitals (SILO) Incar Kenaikan Pendapatan Dua Digit
PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) bertekad terus meningkatkan kinerja bisnisnya sepanjang 2023 berjalan.
SILO mencetak pertumbuhan pendapatan 19,45% year on year (YoY) menjadi Rp 2,65 triliun. Pada saat yang sama, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk SILO melesat 151,40% YoY menjadi Rp 249,61 miliar. 
Direktur Siloam International Hospitals Daniel Phua mengatakan, kinerja SILO menunjukkan hasil yang konsisten dan berkelanjutan sekalipun pandemi Covid-19 telah usai. Ini terbukti dari capaian Compound Annual Growth Rate (CAGR) perusahaan yang tumbuh 13,3% dari 2018 sampai 2022.
Sejauh ini, SILO fokus pada 8 program klinis sebagai fokus nasional, yakni kardio, ibu dan anak, urologi, ortopedi, neurologi, pencernaan, nefrologi, dan onkologi. Untuk meningkatkan kinerja secara berkelanjutan, SILO menerapkan strategi Siloam 5.0 yang terdiri dari empat pilar pertumbuhan. 
Pertama, pertumbuhan inti yang fokus pada bisnis melalui kerja sama,  efisiensi dan efektivitas operasional, serta inovasi dan akses. Kedua, program klinis berupa pengembangan perawatan klinis untuk perawatan pasien secara menyeluruh. 
Ketiga, perluasan jaringan yakni memaksimalkan pemanfaatan rawat inap yang ada dan secara selektif membangun rumah sakit baru. Keempat, kesehatan digital yang diwujudkan melalui pembangunan dan pengembangan platform digital untuk meningkatkan pengalaman pasien. (Kontan)

Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: