Ditutup di Level 6.688, IHSG Awal Pekan Berhasil Menguat 0,06 Persen

Selasa, 10 Januari 2023. 05:00 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter

Regional Index

Dow Jones

 

33,517.65

 

-112.96

 

-0.34 %

 

S&P 500

 

3,892.09

 

-2.99

 

-0.08 %

 

NASDAQ

 

10,635.65

 

+66.36

 

+0.63 %

 

FTSE 100

 

7,724.94

 

+25.45

 

+0.33 %

 

NIKKEI

 

25,973.85

 

+153.05

 

+0.59 %

 

HANG SENG

 

21,388.34

 

+396.70

 

+1.89 %

 

GOLD

 

1,876.20

 

+6.50

 

+0.35 %

 

CRUDE OIL WTI

 

74.89

 

+1.13

 

+1.53 %

 

BRENT OIL

 

79.76

 

+1.18

 

+1.51 %

 

NICKEL

 

27,384.00

 

-695.00

 

-2.48 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore awal pekan, Senin (9/1/2023) berhasil berbalik menguat ke zona hijau dengan ditutup naik 0,06% atau meningkat 3,707 basis point ke level 6.688,265. IHSG bergerak variatif dari batas atas di level 6.726 hingga batas bawah pada level 6.638 setelah dibuka pada level 6.684.
IDXENERGY turun -2,18%, IDXBASIC Naik 1,06%, IDXINDUST -0,59%, IDXCYCLIC -0,94%, IDXNONCYC Naik 0,33%, IDXHEALTH Naik 1,91%, IDXFINANCE Naik 0,17%, IDXPROPERT Naik 0,35%, IDXTECHNO -0,02%, IDXINFRA -0,42%, dan IDXTRANS Naik 0,68%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat menguat 0,31% ke level 915,859. Sedangkan, JII Naik 0,70% ke level 577,628. Selanjutnya, IDX30 ditutup menguat 0,34% ke level 476,577. Sementara IDX80 tercatat Naik 0,21% ke level 127,645.
 
Berita Emiten
BSI (BRIS) Penuhi Aturan Free Float, Tersisa 2 Emiten Bank Besar Berikut yang Belum
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) diketahui telah memenuhi aturan free float atau kepemilikan saham publik setelah menggelar rights issue akhir tahun lalu.
Sementara, dua emiten besar yakni PT Bank BTPN Tbk (BTPN) dan PT Bank Permata Tbk (BNLI) tercatat belum memenuhi aturan tersebut. Sebagaimana diketahui, batas minimal saham publik di emiten yang beredar adalah 7,5 persen.
Berdasarkan data kepemilikan saham BSI per 30 November 2022, saham publik di BSI mencapai 7,07 persen. Namun, setelah rights issue pada akhir tahun lalu, kepemilikan masyarakat di BSI itu berubah menjadi 9,91 persen atau telah memenuhi aturan free float.
Selain itu, rights issue membuat kepemilikan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) di BSI menjadi terdilusi. Kepemilikan saham BRI di BSI sebelum rights issue mencapai 7.092.761.655 lembar saham atau 17,25 persen. Kemudian, setelah rights issue, kepemilikan saham BRI di BSI menciut menjadi 7.092.761.655 lembar saham atau 15,38 persen. Menyusutnya kepemilikan saham BRI di BSI seiring dengan tidak masuknya BRI dalam prospektus aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue BSI akhir tahun lalu. (Bisnis)
 
Darmi Bersaudara (KAYU) Tetapkan China Sebagai Pasar Utama, Incar Ekspor Hingga 50 Kontainer per Bulan
PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) hingga dengan akhir 2022 tercatat berhasil merealisasikan penjualan ekspor hingga 27 kontainer atau setara dengan total volume sebesar 2.618 m3. KAYU menyebutkan ada potensi ekspor 15 hingga 20 kontainer produk pada semester I 2023 dan menetapkan China sebagai realisasi pasar utama baru. 
Direktur Utama Darmi Bersaudara Nanang Sumartono mengatakan KAYU secara konservatif telah menetapkan Tiongkok sebagai negara tujuan ekspor tambahan di tahun 2023 dengan penetapan target sementara pengapalan 25-50 per bulan.
Penetapan Tiongkok sebagai pasar utama adalah, dari business matching yang telah dilakukan sepanjang tahun 2022 lalu. Terkait hal ini, Nanang menyebutkan target kuantitas untuk tahun 2023 hingga saat ini masih memerlukan revisi, mengingat masih belum menentunya keadaan global, dimana uncertainity juga menjadi concern baik pemerintah dan regulator. (Bisnis)
 
Anti Masuk Angin, Sido Muncul (SIDO) Target Penjualan Naik 15 Persen
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) membidik kenaikan penjualan maksimal 15 persen pada 2023. SIDO menetapkan target optimis meskipun penjualan masih terkoreksi per September 2022.
Direktur Utama Sido Muncul David Hidayat mengatakan potensi pertumbuhan di 2023 didorong oleh oleh sejumlah faktor, yakni penambahan produk baru baik untuk ekspor maupun lokal. Sido Muncul juga akan menambah jalur penjualan business to business (B to B) untuk produk herbal bahan baku maupun produk aplikasi.
David mengatakan Sido Muncul membidik perluasan ekspor pasar Afrika Timur, seiring dengan dimulainya ekspor ke Kenya. Selain itu, Sido Muncul juga mengupayakan peningkatan penjualan di pasar existing dengan menambah produk baru yang sesuai dengan tren dan tingkat kesadaran konsumen pada kesehatan. (Bisnis)
 
Usai Singapura, Trimegah Karya Pratama (UVCR) Ekspansi Ultra Voucher di Asia Tenggara
PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR) bersiap melanjutkan ekspansi ke pasar luar negeri. Usai melebarkan sayap ke Singapura, emiten yang dikenal dengan branding Ultra Voucher ini menyasar sejumlah negara di Asia Tenggara.
Direktur Ultra Voucher, Riky Boy Permata, mengungkapkan pihaknya sudah melakukan riset ke beberapa negara. Hanya saja, Ultra Voucher akan cermat dalam merealisasikan ekspansi, sehingga tidak terburu-buru merambah pasar negara lain di awal tahun ini.
Adapun, pada November 2022 Ultra Voucher masuk ke pasar Singapura dengan menggandeng CapitaLand Group dan Grab Singapore. Saat ini Ultra Voucher terus memperluas ekosistem dengan mengembangkan merchant dan layanan.
Pengembangan ekosistem ini dimaksudkan agar Ultra Voucher bisa melayani konsumen WNI di Singapura maupun warga Singapura yang datang ke Indonesia. Riky bilang, strategi bisnis di Singapura akan menjadi acuan ekspansi di negara lainnya.
Selain menambah merchant, Ultra Voucher menggenjot strategi marketing digital. Ultra Voucher menambah kemitraan aplikasi, termasuk dengan mobile banking seperti BCA. (Kontan)

Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: