Ditutup di Level 6.653, IHSG Kamis Melemah -2,34 Persen

Jumat, 06 Januari 2023. 04:39 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter

Regional Index

Dow Jones

 

32,930.08

 

-339.69

 

-1.02 %

 

S&P 500

 

3,808.10

 

-44.87

 

-1.16 %

 

NASDAQ

 

10,305.24

 

-153.52

 

-1.47 %

 

FTSE 100

 

7,633.45

 

+48.26

 

+0.64 %

 

NIKKEI

 

25,820.80

 

+103.94

 

+0.40 %

 

HANG SENG

 

21,052.17

 

+259.06

 

+1.25 %

 

GOLD

 

1,838.00

 

-21.00

 

-1.13 %

 

CRUDE OIL WTI

 

73.89

 

+1.07

 

+1.48 %

 

BRENT OIL

 

78.87

 

+1.03

 

+1.32 %

 

NICKEL

 

27,909.50

 

-1858.50

 

-6.24 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore, Kamis (5/01/2023) berakhir melemah di zona merah dengan ditutup turun -2,34% atau terpangkas -159,398 basis point di level 6.653,841. IHSG bergerak variatif dari batas atas di level 6.813 hingga batas bawah pada level 6.621 setelah dibuka pada level 6.813.
IDXENERGY turun -5,47%, IDXBASIC -2,62%, IDXINDUST -2,27%, IDXCYCLIC -2,35%, IDXNONCYC -0,37%, IDXHEALTH Naik 0,45%, IDXFINANCE -1,95%, IDXPROPERT -2,13%, IDXTECHNO -2,83%, IDXINFRA -2,55%, dan IDXTRANS -2,61%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat melemah -2,03% ke level 909,660. Sedangkan, JII turun -1,40% ke level 568,848. Selanjutnya, IDX30 ditutup melemah -2,20% ke level 473,222. Sementara IDX80 tercatat turun -2,17% ke level 126,804.
 
Berita Emiten
Indo Tambangraya Megah (ITMG) Incar Pasar Eropa di Tahun Ini
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mengincar ekspor batubara ke negara Eropa di tahun ini. Saat ini pihaknya masih dalam tahap penjajakan dan belum bisa memerinci mengenai rencananya ini. 
Direktur Indo Tambangraya Megah, Yulius Kurniawan Gozali menjelaskan prospek bisnis batubara di sepanjang tahun ini masih baik. Harga batubara masih akan berfluktuasi dan terjaga di level yang tinggi. Sampai September 2022, ITMG memproduksi batu bara sebanyak 12,3 juta ton di tengah curah hujan yang tinggi. Sementara itu, volume penjualan tercapai sebanyak 13,8 juta ton, yang dipasarkan ke Tiongkok sebanyak 4,2 juta ton, Indonesia (2,9 juta ton), Jepang (1,9 juta ton), Filipina (1,1 juta ton), India (1,0 juta ton), dan negara-negara lain di Asia Pasifik. 
Pada Januari-September 2022, rata-rata harga jual batu bara di US$ 190 per ton, naik 113% dari US$ 89 per ton pada kurun waktu yang sama tahun lalu. Kenaikan yang signifikan ini memungkinkan ITMG membukukan penjualan bersih sebesar US$ 2,6 miliar atau 98% lebih tinggi daripada periode yang sama tahun lalu. (Kontan)
 
MIND ID Siap Caplok Divestasi 11 Persen Saham Vale Indonesia (INCO)
Holding industri pertambangan, Mining Industry Indonesia (MIND ID) siap mendukung rencana Kementerian BUMN dalam divestasi 11% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf mengatakan, pihaknya siap mendukung rencana Kementerian BUMN. Pihaknya masih menunggu Vale melakukan proses penawaran saham secara formal sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Divestasi saham Vale Indonesia merupakan agenda yang penting. Ini mengingat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia. Permintaan komoditas tersebut diprediksi semakin tinggi di masa mendatang. Vale Indonesia memastikan siap untuk melaksanakan divestasi 11% saham sebagai kelanjutan komitmen perpanjangan Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Tercatat, Holding Industri Pertambangan Indonesia alias MIND ID sebelumnya telah mengakuisisi 20% saham Vale Indonesia. Nilai transaksi dari akuisisi yang dilakukan pada Juni 2020 ini mencapai US$ 290 juta. (Kontan)
 
Summarecon Agung (SMRA) Bakal Garap Proyek Hunian ASN di IKN Nusantara
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) bakal melebarkan sayap bisnisnya pada 2023. Perusahaan ini terlibat langsung dalam proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN Nusantara), Kalimantan Timur. 
SMRA terpilih menjadi salah satu investor baru untuk pembangunan hunian untuk aparatur sipil negara (ASN) di IKN Nusantara. SMRA tidak sendiri menggarap proyek tersebut, lantaran ada pula PT Risjadson Brunsfield Nusantara – CCFG Corp (Konsorsium Nusantara) dan Korea Land and Housing Corporation (KLHC).
Investasi dari tiga investor tersebut menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan total mencapai Rp 41 triliun. SMRA sendiri berinvestasi Rp 1,67 triliun untuk membangun hunian khusus ASN tersebut, sedangkan Konsorsium Nusantara sebesar Rp 30,8 triliun dan KLHC sebesar Rp 8,65 triliun.
Sejauh ini, SMRA belum memiliki portofolio bisnis properti di kawasan penyangga IKN maupun Kalimantan secara keseluruhan. SMRA juga masih melakukan pembahasan mendalam terkait target-target bisnis untuk tahun ini. (Kontan)
 
Gaya Abadi (SLIS) Cari Dana Segar Rp100 Miliar via Rights Issue
PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) menyepakati rencana Penambahan Modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I atau rights issue dengan nilai mencapai Rp100 miliar.  
Direktur Keuangan SLIS Wilson Ng mengatakan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan sepakat untuk melakukan rights issue. Selain itu, SLIS juga akan menerbitkan maksimal 700 juta waran Seri I yang diberikan secara gratis kepada para pemegang saham yang ikut serta dalam rights issue.
Dana hasil Waran Seri I juga akan digunakan sebagai setoran modal kepada JB untuk modal kerja. Anak usaha SLIS, yakni PT Juara Bike juga akan fokus untuk menambah produk dan tipe baru untuk menggenjot penjualan.
Manajemen juga meyakini jumlah pelanggan SLIS akan terus meningkat sehingga dapat mendongkrak pertumbuhan penjualan dan laba. Adapun SLIS memiliki kadar Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 53,69 persen sehingga menjadi produsen kendaraan listrik terdepan. (Bisnis)

Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: