Ditutup di Level 6.641, IHSG Akhir Pekan Menguat 0,18 Persen

Senin, 16 Januari 2023. 04:38 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

34,302.61

 

+112.64

 

+0.33 %

 

S&P 500

 

3,999.09

 

+15.92

 

+0.40 %

 

NASDAQ

 

11,079.16

 

+78.05

 

+0.71 %

 

FTSE 100

 

7,844.07

 

+50.03

 

+0.64 %

 

NIKKEI

 

26,119.52

 

-330.30

 

-1.25 %

 

HANG SENG

 

21,738.66

 

+224.56

 

+1.04 %

 

GOLD

 

1,923.35

 

+24.55

 

+1.29 %

 

CRUDE OIL WTI

 

80.11

         

BRENT OIL

 

85.49

 

+1.46

 

+1.74 %

 

NICKEL

 

27,016.50

 

+3.50

 

+0.01 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore akhir pekan, Jumat (13/1/2023) berakhir menguat ke zona hijau dengan ditutup naik 0,18% atau meningkat 11,896 basis point ke level 6.641,830. IHSG bergerak variatif dari batas atas di level 6.658 hingga batas bawah pada level 6.600 setelah dibuka pada level 6.629.
IDXENERGY Naik 1,69%, IDXBASIC Naik 0,65%, IDXINDUST -0,42%, IDXCYCLIC -0,43%, IDXNONCYC Naik 0,04%, IDXHEALTH Naik 0,44%, IDXFINANCE -0,28%, IDXPROPERT Naik 0,05%, IDXTECHNO naik 1,83%, IDXINFRA -0,57%, dan IDXTRANS naik 0,45%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat melemah -0,02% ke level 905,493. Sedangkan, JII turun -0,15% ke level 578,081. Selanjutnya, IDX30 ditutup turun -0,04% ke level 471,051. Sementara IDX80 tercatat Naik 0,22% ke level 126,853.
 
Berita Emiten
JV GOTO-TOBA, Electrum Targetkan Pabrik Motor Listrik Rampung 2024
Perusahaan patungan PT Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), PT Energi Kreasi Bersama (Electrum), menargetkan pembangunan pabrik motor listrik dapat selesai pada pertengahan 2024. 
Managing Director Electrum Patrick Adhiatmadja menyampaikan pengembangan pabrik motor listrik Electrum ditargetkan rampung pada semester II/2024. Patrick menyebut pembangunan pabrik Electrum masih belum dimulai. Dia juga belum memperinci lokasi pabrik Electrum nantinya.
Sementera itu, Electrum berencana memulai produksi motor listrik pada pertengahan 2024. Electrum berambisi memasok 2 juta unit motor listrik untuk kebutuhan di dalam negeri. Setidaknya sampai 3 tahun mendatang atau 2025, Electrum tercatat menargetkan penjualan hingga 500.000 unit motor listrik. 
Lebih lanjut, saat ini Electrum tengah fokus untuk membangun prototype motor listrik dan battery pack yang akan diproduksinya. Pihaknya, kata Patrick, sebelumnya sempat melakukan uji coba selama 9-10 bulan terakhir. (Bisnis)
 
Pasar Otomotif Kembali Bergairah, Astra (ASII) Cetak Pertumbuhan Tertinggi pada 2022
PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan penjualan mobil sebanyak 574.198 unit sepanjang periode Januari-Desember 2022, meningkat 17,37% dibandingkan periode yang sama 2021 sebanyak 489.209 unit. Dengan angka tersebut, penjualan mobil Astra menguasai 55% pangsa pasar otomotif domestik.
Pertumbuhan penjualan mobil Astra itu memperlihatkan pasar otomotif domestik kembali bergairah. Terbukti, dibandingkan dengan total penjualan mobil nasional hingga Desember 2021 yang mencapai 887.202 unit, penjualan nasional hingga Desember 2022 naik 18,12% menjadi 1.048.040 unit.
Head of Corporate Communications Astra International (ASII) Boy Kelana Soebroto mengatakan, sepanjang tahun 2022, penjualan mobil Astra dan nasional mencatat pertumbuhan tertinggi sejak munculnya pandemi Covid-19 pada 2020. Sejumlah peluncuran model baru dan dukungan pemerintah juga menjadi faktor pendukung tingginya penjualan mobil pada tahun lalu. 
Sementara itu, berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil oleh Astra sampai Desember 2022 mayoritas disumbang dari penjualan mobil merek Toyota dan Lexus dengan total keseluruhan mencapai 332.443 unit atau naik 12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 296.740 unit. Dari sisi penjualan nasional, sepanjang 2022, penjualan non-Astra juga tidak kalah mentereng. Tercatat, penjualan mobil non-Astra sampai Desember 2022 sebanyak 473.842 unit, naik 19,05% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 397.993 unit. (Investor Daily)
 
Teka-Teki Merger Bank, Berikut 5 Bank Swasta Belum Beri Keterbukaan Penuhi Aturan Modal Inti
Teka-teki rencana merger atau penggabungan dua bank dalam memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp 3 triliun masih belum terbuka. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memang telah mengumumkan bahwa hanya ada satu bank dari bank umum swasta nasional (BUSN) yang sebelumnya modal intinya masih bawah Rp 3 triliun tak mampu memenuhi aturan hingga akhir 2022.
Namun, Direktur Humas OJK Darmansyah tidak menyebutkan bank apa yang akan merger tersebut. Ia hanya memberikan kisi-kisi bahwa itu terkait dengan bank yang sudah melantai di bursa saham atau emiten. Dari 37 bank yang dimaksud, 12 diantaranya merupakan BPD. Sehingga BUSN terdampak 25 bank. 
Sementara, dari 25 BUSN yang belum melaporkan memenuhi modal inti Rp 3 triliun dalam keterbukaan informasi adalah PT Bank National Nobu Tbk (NOBU), Bank MNC Internasional Tbk (BABP), Bank of India Indonesia Tbk (BSWD), Bank SBI Indonesia, dan Bank Index Selindo. Lalu ada enam bank lagi dengan modal inti di bawah Rp 3 triliun namun mereka bagian dari kelompok usaha bank (KUB). Dalam aturan konsolidasi perbankan, anggota KUB yang bukan perusahaan induk cukup punya modal inti minimum Rp 1 triliun. (Kontan)
 
Setelah Beli Saham Home Credit Indonesia, Adira Finance Siapkan Kolaborasi Bisnis
Setelah rencana pembelian saham PT Home Credit Indonesia, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) tengah menyiapkan kolaborasi bisnis diantara keduanya.
Direktur Marketing Adira Finance Swandajani Gunadi bilang bahwa saat ini sudah ada beberapa usulan terkait kolaborasi bisnis yang bisa dilakukan dua entitas ini. Hanya saja, ia masih belum mau membocorkan bentuk kolaborasi bisnis seperti apa.
Meskipun demikian, Swan mengungkapkan bahwa sudah mulai ada kolaborasi-kolaborasi lain yang tidak terkait bisnis. Misalnya, mengajak Home Credit untuk turut serta dalam beberapa event yang dilakukan oleh MUFG Group di Indonesia. (Kontan)

Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: