Ditutup di Level 6.633, IHSG Awal Pekan Berhasil Menguat Tipis 0,176 Basis Point

Selasa, 06 Juni 2023. 05:11 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

33,562.86

 

-199.90

 

-0.59 %

 

S&P 500

 

4,273.79

 

-8.58

 

-0.20 %

 

NASDAQ

 

13,229.43

 

-11.34

 

-0.09 %

 

FTSE 100

 

7,599.99

 

-7.29

 

-0.10 %

 

NIKKEI

 

32,217.43

 

+693.21

 

+2.20 %

 

HANG SENG

 

19,108.50

 

+158.56

 

+0.84 %

 

GOLD

 

+0.84%

 

-0.15

 

-0.01 %

 

CRUDE OIL WTI

 

71.88

 

-0.06

 

-0.08 %

 

BRENT OIL

 

76.59

 

+0.05

 

+0.07 %

 

NICKEL

 

20,848.50

 

-362.50

 

-1.71 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore awal pekan, Senin (5/6/2023) berhasil menguat ke zona hijau setelah Naik tipis 0,176 basis point ke level 6.633,437. IHSG bergerak variatif dari batas atas di level 6.663 hingga batas bawah pada level 6.598 setelah dibuka pada level 6.633.
IDXENERGY naik 2,35%, IDXBASIC Naik 1,37%, IDXINDUST Naik 2,53%, IDXCYCLIC -0,40%, IDXNONCYC Naik 0,46%, IDXHEALTH Naik 0,22%, IDXFINANCE Naik 0,09%, IDXPROPERT Naik 1,82%, IDXTECHNO turun -4,70%, IDXINFRA Naik 0,85%, dan IDXTRANS Naik 1,63%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat melemah -0,33% ke level 946,572. Sedangkan, JII Naik 1,62% ke level 539,120. Selanjutnya, IDX30 ditutup turun -0,26% ke level 493,339. Sementara IDX80 tercatat melemah -0,04% ke level 130,062.
 
Berita Emiten
TBS Energi Targetkan 80 Persen Pendapatan dari Bisnis Non Batu Bara di 2030
PT TBS Energi Utama Tbk menargetkan 80% pendapatan perusahaan tidak lagi datang dari bisnis batu bara di 2030.
Wakil Presiden Direktur PT TBS Energi Utama Tbk Pandu Sjahrir mengatakan perusahaan akan bertumpu pada tiga lini bisnis utama; energi terbarukan dan perdagangan karbon, kendaraan listrik, dan waste management. Segmen pertambangan dan perdagangan batubara masih berkontribusi paling besar terhadap pendapatan TOBA. 
Pandu menjelaskan khusus di bisnis kendaraan listrik, TBS Energi berkolaborasi dengan GoTo meluncurkan motor listrik Electrum. Sekitar 30% dari belanja modal tahun ini akan disalurkan untuk pengembangan ekosistem Electrum.
Sebelumnya, TBS Energi menargetkan investasi senilai US$ 500 juta atau Rp 7,5 triliun pada sektor energi terbarukan dan kendaraan listrik hingga 2025. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan fokusnya pada transisi bisnis energi hijau dan mencapai target carbon neutrality pada 2030. Untuk penerapan konsep berkelanjutan yang lebih menyeluruh, perusahaan memutuskan memperkuat komitmen ESG. (Katadata)
 
CAGR 5 Tahun Tumbuh 11,84 Persen, HRTA Raih Pangsa Pasar Hingga 15,58 Persen
PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) melaporkan bahwa perseroan mampu meraih pertumbuhan pangsa pasar yang konsisten dalam lima tahun terakhir, dengan CAGR periode 2017-2022 sebesar 11,84 persen.
Penjualan emas HRTA mencatatkan CAGR sebesar 11,84 persen dalam lima tahun terakhir, dengan pangsa pasar per akhir 2022 sudah mencapai 15,58 persen. Permintaan dari segmen perhiasan mendominasi 60 persen dari total permintaan emas di Indonesia setiap tahunnya. Sementara itu, pada segmen emas batangan dan perhiasan kadar 99,99 persen, HRTA mencatatkan pertumbuhan pangsa pasar signifikan dari 0,23 persen di 2019 menjadi 15,64 persen pada 2022.
Untuk terus mengembangkan bisnisnya, menurut Sandra, HRTA juga menjalin berbagai kemitraan dengan berbagai institusi keuangan terpercaya lainnya di Indonesia, seperti Bank Negara Indonesia (BNI), Bank BJB Syariah dan Bank Syariah Indonesia (BSI). HRTA berencana menambah pembukaan 11 unit toko, yang menjadikan total gerai mencapai 88 toko. (Emitennews)
 
Gandeng Envision, Grup Bakrie BNBR Bangun Kawasan Industri Nikel
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), akan mengembangkan Net Zero Industrial Park pertama di Asia Tenggara untuk pengolahan material nikel. 
Pendiri dan CEO Envision Group Lei Zhang mengatakan bersama BNBR pihaknya akan mengembangkan Net Zero Industrial Park pertama di Asia Tenggara, yang akan dibangun di Sulawesi Selatan, Indonesia. 
Kawasan Industri Netral Karbon (Net Zero Industrial Park) ini akan menggunakan energi hijau, seperti tenaga angin dan surya, untuk digunakan dalam aktivitas pemurnian bijih nikel, refining, serta manufaktur material baterai dan daur ulang baterai.
Direktur Utama & CEO BNBR Anindya Bakrie menyampaikan pihaknya sangat gembira menjalin kerja sama dengan Envision Group. Melalui kerja sama ini, BNBR setidaknya bisa mulai mendorong Indonesia bertransformasi menuju masa depan yang lebih hijau. Pihaknya juga berencana untuk bekerjasama dalam hal artificial intelligence of technology (AIoT) yang juga menjadi tulang punggung bagi pengembangan ekosistem energi hijau dan kendaraan listrik. (Bisnis)
 
Kementerian BUMN Bakal Inbreng Waskita Karya (WSKT) ke Hutama Karya
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan bocoran ide awal terkait penggabungan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) ke dalam tubuh PT Hutama Karya (Persero). 
Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjabarkan meski belum pasti, ide sementara BUMN akan meng-inbreng saham pemerintah di Waskita Karya ke dalam Hutama Karya. Merujuk data RTI per 31 Mei 2023, pemerintah mendekap 21,70 miliar saham WSKT atau setara dengan 75,35%. Sementara sekitar 24,65% atau 7,1 juta saham dipegang oleh masyarakat. 
Tiko memastikan skema inbreng ini tidak akan membuat WSKT go private sebab hanya kepemilikan saham pemerintah yang berpindah ke Hutama Karya. Dia berharap nantinya operasional Waskita akan berjalan normal karena kalau di bawah Hutama Karya, WSKT akan mendapatkan proyek yang marginnya sudah terukur tidak asal bersaing. 
Sebelumnya, Kementerian BUMN sudah menyampaikan tengah merancang rencana untuk konsolidasi perusahaan pelat merah di sektor infrastruktur dan karya. Menteri BUMN Erick Thohir Erick menyebut ada kemungkinan konsolidasi Hutama Karya dengan Waskita. Kemudian PTPP dan WIKA akan bergabung. Namun untuk skemanya, masih dalam kajian, bisa berupa suntikan dana. (Kontan)

Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: