Ditutup di Level 6.619, IHSG Rabu Menguat Tipis 0,01 Persen

Kamis, 08 Juni 2023. 05:33 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

33,665.02

 

+91.74

 

+0.27 %

 

S&P 500

 

4,267.52

 

-16.33

 

-0.38 %

 

NASDAQ

 

13,104.89

 

-171.52

 

-1.29 %

 

FTSE 100

 

7,624.34

 

-3.76

 

-0.05 %

 

NIKKEI

 

31,913.74

 

-593.04

 

-1.82 %

 

HANG SENG

 

19,252.00

 

+152.72

 

+0.80 %

 

GOLD

 

1,958.10

 

+2.55

 

+0.13 %

 

CRUDE OIL WTI

 

72.47

 

-0.01

 

+0.01 %

 

BRENT OIL

 

76.78

 

+0.49

 

+0.64 %

 

NICKEL

 

21,460.50

 

+492.50

 

+2.35 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore, Rabu (7/6/2023) berhasil menguat ke zona hijau dengan Naik 0,01% atau bertambah 0,832 basis point ke level 6.619,755. IHSG bergerak variatif dari batas atas di level 6.638 hingga batas bawah pada level 6.578 setelah dibuka pada level 6.618.
IDXENERGY turun -0,79%, IDXBASIC -0,02%, IDXINDUST Naik 0,02%, IDXCYCLIC Naik 2,30%, IDXNONCYC Naik 0,68%, IDXHEALTH -0,06%, IDXFINANCE -0,24%, IDXPROPERT Naik 1,00%, IDXTECHNO turun -0,25%, IDXINFRA Naik 1,17%, dan IDXTRANS Naik 1,36%. 
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat melemah -0,14% ke level 945,390. Sedangkan, JII Naik 0,32% ke level 545,144. Selanjutnya, IDX30 ditutup turun -0,20% ke level 492,372. Sementara IDX80 tercatat menguat 0,01% ke level 130,407.
 
Berita Emiten
Moratelindo (MORA) Rancang Sukuk Rp700 Miliar Untuk Investasi dan Modal Kerja
PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) berencana untuk menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Moratelindo tahap I tahun 2023, dengan sisa imbalan ijarah sebanyak-bayaknya Rp700 miliar. Sukuk ini merupakan bagian dari Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Moratelindo senilai maksimum Rp3 triliun. 
Seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum sekitar 36 persen akan digunakan untuk melakukan refinancing, 57 persen untuk investasi pembangunan backbone dan acces, yang di dalamnya termasuk data center dan ducting.  Sementara itu, sisanya sebesar 7 persen akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan kegiatan umum perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada biaya operasional dan perawatan jaringan beserta perangkat pendukungnya, biaya instalasi perangkan ke pelanggan, dan aktivitas branding dan promosi.  
Sukuk ijarah ini akan ditawarkan dengan nilai 100 persen dari jumlah sisa imbalan ijarah. Sukuk ijarah ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali sertifikat jumbo sukuk ijarah yang diterbitkan MORA atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). 
Sukuk ijarah ini akan diterbitkan dalam dua seri, yakni seri A denga tenor 3 tahun sejak tanggal emisi dan seri B dengan tenor 5 tahun sejak tanggal emisi. Cicilan imbalan ijarah dibayarkan setiap 3 bulan sekali sejak tanggal emisi, dengan tanggal pembayaran cicilan imbalan ijarah pertama dilakukan pada 11 Oktober 2023. Sementara itu, pembayaran cicilan imbalan ijarah terakhir dan sisa imbalan ijarah sekaligus jatuh tempo masing-masing sukuk ijarah pada 11 Juli 2026 untuk seri A dan 11 Juli 2028 untuk seri B. (Bisnis)
 
United Tractors (UNTR) Targetkan Akuisisi Tambang dan Smelter Nikel Rampung dalam Waktu Dekat
PT United Tractors Tbk (UNTR) menargetkan akuisisi tambang dan smelter nikel Grup Stargate rampung dalam waktu dekat. Setelah itu, UNTR berencana mengembangkan smelter berteknologi Rotary Klin Electric Furnace (RKEF).
Direktur United Tractors Edhie Sarwono menyampaikan di sektor logam, UNTR melebarkan sayap bisnis ke pertambangan dan smelter nikel untuk menopang perkembangan industri kendaraan listrik di Indonesia. Oleh karena itu, perusahaan menargetkan bisa menyelesaikan proses akuisisi saham perusahaan tambang nikel PT Starget Pacific Resources (SPR) dan perusahaan smelter nikel PT Stargate Mineral Asia (SMA).
Setelah menyelesaikan akuisisi, UNTR akan mengembangkan smelter berteknologi RKEF yang terbagi dalam dua line. Pengembangan smelter diperkirakan memakan waktu 2 tahun-3 tahun sehingga smelter beroperasi komersial pada 2025 atau awal 2026. Kapasitas produksinya diharapkan mencapai 130.000-140.000 ton per tahun. 
Ekspansi UNTR ke sektor nikel merupakan salah satu upaya perusahaan menyeimbangkan pendapatan bisnis batu bara dan non batu bara pada 2030. Oleh karena itu, UNTR terbuka dengan peluang akuisisi bisnis non coal lainnya. (Bisnis)
 
Harum Energy (HRUM) Serap Belanja Modal Rp81,6 Miliar Kuartal I/2023
PT Harum Energy Tbk (HRUM) menyampaikan telah menyerap belanja modal sebesar US$5,5 juta atau setara Rp81,61 miliar (kurs Jisdor Rp14.839 per dolar AS) hingga kuartal I/2023. 
Harum Energy menyampaikan realisasi belanja modal ini terutama digunakan untuk penambahan properti pertambangan di PT Tanito Harum Nickel, PT Mahakam Sumber Jaya, PT Karya Usaha Pertiwi, dan PT Santan Batubara. 
Sepanjang 2023 ini, HRUM menganggarkan belanja modal sebesar US$52 juta atau setara Rp771,6 miliar. Rencananya, sekitar 50 persen akan digunakan untuk pengembangan bisnis nikel yang sudah ada, dan sisanya untuk bisnis batu bara. 
Pada 2023, HRUM menargetkan produksi batu bara sebesar 5,5 hingga 6 juta ton, dengan target strip ratio sebesar 10,5 hingga 11 kali. Sementara itu, sepanjang 2022 HRUM membukukan produksi batu bara 5,4 juta ton. Adapun hingga kuartal I/2023, HRUM telah mencatatkan produksi batu bara sebesar 1,7 juta ton batu bara. 
HRUM membukukan total pendapatan US$294,5 juta atau setara Rp4,4 triliun (kurs Rp14.973 per dolar AS) di kuartal I/2023. Pendapatan ini meningkat 93,5 persen dibandingkan kuartal I/2022 yang sebesar US$152,1 juta. HRUM pun mencetak laba bersih senilai US$103,02 juta atau setara Rp1,54 triliun. Laba bersih HRUM ini meningkat 64,03 persen secara tahunan. (Bisnis)
 
Pabrik Rampung, Harita Nickel (NCKL) Mulai Ekspor Nikel Sulfat Bulan Ini
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) telah merampungkan dan meresmikan operasional pabrik nikel sulfat pertama di Indonesia dan akan memulai ekspornya bulan ini.  
Direktur Utama NCKL Roy Arman Arfandi mengatakan saat ini pabrik nikel sulfat tersebut sudah melakukan produksi dan sudah berjalan dengan baik. Pabrik tersebut sudah bisa beroperasi dengan kapasitas penuh mulai Juni-Juli tahun ini, sehingga ke depan kemungkinan akan ada margin tambahan untuk NCKL. 
Pabrik yang dibangun di Pulau Obi ini digadang-gadang akan menjadi pabrik nikel sulfat pertama di Indonesia sekaligus menjadi yang terbesar di dunia. NCKL akan terus melakukan penyempurnaan dan meningkatkan kapasitasnya hingga mencapai 240.000 metrik ton/tahun dengan kandungan nikel metal 54.000 ton/tahun. (Kontan)

Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: