PT Bank BPTN Tbk merambah bisnis buy now pay later (paylater). Anak usaha Sumitomo Mitsui Fiancial Group (SMFG) di Indonesia ini meluncurkan paylater sejak dua bulan lalu atau sekitar Maret 2023.
Wakil Direktur Utama Darmadi Sutanto mengatakan bank menghadirkan layanan tersebut secara mandiri, tanpa berkerja sama dengan perusahaan teknologi berbasis finansial (fintech). BTPN menyediakan plafon maksimal Rp 2,5 juta bagi pengguna Jenius. Darmadi menjelaskan paylater tersebut akan menjadi gerbang untuk menyediakan kredit bagi nasabah Jenius.
Darmadi mengatakan paylater memiliki potensi besar di Indonesia. Jumlah pengguna layanan ini tumbuh sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir. Kendati menggiurkan, paylater terbilang penyaluran kredit dengan risiko tinggi. Sebagaimana diketahui, kredit macet paylater sempat menyentuh 7%. Sebagai perbandingan, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) perbankan saat ini hanya 2,49% per April 2023.
Darmadi mengatakan bahwa saat ini lebih kurang 25.000 nasabah jenius menggunakan layanan paylater. BTPN menargetkan dapat merangkul 100.000 nasabah pada tahun ini. Sementara itu saat ini total nasabah Jenius telah mencapai lebih dari 4,2 juta dengan pengguna aktif sekitar 60% di antaranya. Bila berasumsi 25.000 nasabah tahap pertama paylater menggunakan layanan tersebut setiap bulan setahun penuh, maka total pendapatan komisi yang bisa dikantongi BTPN sebesar Rp 4,5 miliar.
Sumber: CNBC