PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau Bank BJB mengungkapkan soal rencananya membagikan dividen Tahun Buku 2023 pada 2024.
Direktur Utama bank BJB, Yuddy Renaldi mengatakan penentuan dividen sendiri tergantung dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang kerap dilakukan pada akhir Maret atau awal April 2024. Dia optimistis bahwa kinerja keuangan terus terjaga meski di tengah tekanan biaya dana. Hal ini tercermin dari sejumlah indikator keuangan yang baik.
Hingga 30 September 2023, kinerja Bank BJB dari sisi kredit dan pembiayaan, bertumbuh sebesar 10,2% atau menjadi Rp124,9 triliun. Di tengah tumbuhnya kredit, BJB juga menjaga rasio kredit bermasalah (non performing loan /NPL) di level 1,26% dengan coverage ratio pada level 114,7%. Sementara dana pihak ketiga (DPK) Bank BJB mencapai Rp130,9 triliun. Pada indikator aset, tumbuh 5,3% secara year on year, atau menjadi Rp179,3 trilliun.
Adapun, secara histroris, (BJBR) telah membagi dividen sebesar Rp1,1 triliun bagi pemegang saham atas kinerja perusahaan pada Tahun Buku 2022. Nilai dividen tersebut setara dengan 49,47% dari laba bersih Bank BJB yang sebesar Rp 2,24 triliun.
Sebelumnya, BJBR juga memutuskan untuk menebar dividen jumbo sebanyak Rp1,04 triliun atau Rp99,11 per lembar saham. Nominal dividen tersebut setara dengan 51,77% dari laba bersih yang berhasil dibukukan oleh Bank BJB untuk tahun buku 2021. Sepanjang 2021, perseroan tercatat membukukan laba bersih senilai Rp2,01 triliun.
Sumber: Bisnis