Kinerja top line dan bottom line yang kompak menyusut pada tahun lalu tak menghalangi langkah ekspansi PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Namun, hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Senin (12/6), menyetujui pembayaran dividen dengan nilai total US$ 10 juta. Dana tersebut berasal dari laba bersih tahun buku 2022 yakni US$ 1,76 juta dan saldo laba ditahan sebesar US$ 8,26 juta.
Dividen ini akan dibayarkan kepada para pemegang saham yang namanya tercatat (recording date) pada 22 Juni 2023. Jika dikonversi dengan asumsi kurs saat ini sebesar Rp 14.862 per dolar AS, maka total dividen BRPT US$ 10 juta itu setara dengan Rp 148,62 miliar.
Secara bisnis, David Kosasih sebagai Direktur Barito Pacific mengungkapkan strategi tahun ini berfokus pada pertumbuhan usaha untuk mencapai keberlanjutan jangka panjang. Pada segmen petrokimia, Barito Grup melanjutkan proyek Chandra Asri Perkasa (CAP2) untuk meningkatkan kapasitas produksi hampir dua kali lipat.
Untuk mendukung kebutuhan ekspansi anak usahanya, BRPT mengalokasikan belanja modal (capex) sekitar US$ 100 juta - US$ 120 juta. Sebagian besar akan dipakai untuk mendukung rencana ekspansi usaha di sektor petrokimia dan panas bumi.
Sumber: Kontan