PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau Bank BJB optimis tetap akan melanjutkan pertumbuhan kredit dengan baik di level 9% hingga 10% secara tahunan (YoY) sejalan dengan pertumbuhan industri.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi optimis, kredit Bank BJB tetap akan melanjutkan pertumbuhan dengan baik, khususnya di segmen konsumer, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan UMKM yang akan menjadi pendorong (growth driver). Sementara itu, kredit pada segmen komersial dan korporasi akan lebih selektif untuk pertumbuhannya.
Yuddy melihat, hal tersebut lantaran beberapa sektor yang relatif terdampak oleh kebijakan pemerintah akan cenderung wait and see, sedangkan sektor yang tidak terdampak akan tetap tumbuh, seperti konsumsi rumah tangga, perdagangan dan juga kredit-kredit bersubsidi seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Bank BJB mencatatkan laba bersih turun menjadi Rp 1,43 triliun pada pada kuartal III 2023, atau menurun 21,85% YoY. Penurunan laba tersebut dipengaruhi oleh suku bunga yang menekan beban dana. Alhasil, tekanan tersebut memberikan dampak pada laba bersih perusahaan.
Untuk mengantisipasi dampak tekanan beban dana tersebut, Yuddy mengatakan, Bank BJB akan mengoptimalkan pertumbuhan kredit pada setiap segmen. Ia bilang, segmen dengan yield yang lebih tinggi akan didorong untuk tumbuh lebih cepat.
Sumber: Kontan