Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) memproyeksikan bahwa kinerja industri keramik dalam negeri akan tumbuh positif di tahun 2024.
Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto mengatakan, target produksi keramik di tahun 2024 mencapai 445 juta meter persegi (m²) atau naik sekitar 6,4% jika dibandingkan realisasi produksi tahun 2023 sebesar 418 juta m² dengan estimasi tingkat utilisasi kapasitas produksi nasional di 75%.
Edy berharap di tahun 2024 penjualan proyek keramik nasional bisa meningkat, mengingat ada sentimen positif dari pembangunan Ibukota Nusantara (IKN) dan insentif PPN yang ditanggung pemerintah untuk sektor properti. Proyek-proyek pada sektor properti akan berkontribusi 25% dari total penjualan keramik nasional di tahun ini. Sementara sisanya berasal dari jalur distribusi atau penjualan langsung ke konsumen melalui keagenan.
Asaki juga optimis kinerja industri akan tetap tumbuh di tahun 2024. Hal ini tercermin dari kapasitas produksi terpasang yang selalu terjadi peningkatan sejak 2020 lalu. Kapasitas produksi keramik nasional berada di level 537 juta per m2 di tahun 2020 silam, kemudian meningkat menjadi 598 juta unit per m2 pada 2023.
Selain itu, ia menyebutkan bahwa industri keramik nasional kini berada dalam zona ekspansi terutama sejak dimulainya penyidikan indikasi tindakan dumping produk impor dari China. Hal ini mempercepat langkah ekspansi baik dari anggota Asaki maupun para pedagang yang selama ini melakukan importasi.
Sumber: Kontan