PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) melaporkan kenaikan laba bersih dan penjualan sampai akhir kuartal III/2022, meski tekanan kenaikan biaya bahan baku akibat perang Rusia-Ukraina berlanjut.
Per 30 September 2022, emiten berkode KLBF ini mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp21,18 triliun per September 2022, naik 10,9 persen dibandingkan dengan Rp19,09 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Kenaikan penjualan ini diikuti dengan peningkatan beban pokok penjualan sebesar 15,04 persen secara tahunan menjadi Rp12,44 triliun, dari sebelumnya Rp10,81 triliun. Kenaikan beban terutama terlihat di pos bahan baku dan kemasan yang naik 32,88 persen yoy menjadi Rp4,82 triliun dari Rp3,62 triliun.
Meski demikian, manajemen melaporkan bahwa Kalbe Farma terus melakukan peningkatan efisiensi pada kegiatan operasional untuk mempertahankan rasio laba usaha terhadap penjualan. Laba usaha KLBF tercatat meningkat 8,8 persen menjadi Rp3,09 triliun di sembilan bulan pertama tahun 2022, dengan rasio laba usaha terhadap penjualan sebesar 14,6 persen. Sementara itu, laba bersih sampai akhir kuartal III/2022 mencapai Rp2,48 triliun, tumbuh 8,64 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,28 triliun.
Di tengah kondisi ekonomi 2022 yang memperlihatkan sinyal pemulihan dan ekspektasi Covid-19 menjadi endemi, Kalbe Farma menargetkan pertumbuhan penjualan bersih 11—15 persen, begitu pula dengan laba bersih.
Sumber: Bisnis