PT Gudang Garam Tbk (GGRM) melesat 243,90 persen menjadi Rp3,28 triliun pada semester I/2023. Penurunan beban pokok penjualan dan kenaikan pendapatan memicu kenaikan laba GGRM.
Per Juni 2023 laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk atau laba bersih GGRM pada semester I/2023 berada di atas capaian semester I/2022 sebesar Rp956,14 miliar. Lonjakan bottom line GGRM terjadi di tengah penurunan pendapatan 9,43 persen year on year (YoY).
Gudang Garam mengantongi pendapatan Rp55,85 triliun pada Januari—Juni 2023, lebih rendah dibandingkan dengan Rp61,67 triliun pada periode yang sama di 2022. Di tengah penurunan pendapatan, Gudang Garam melaporkan penurunan biaya pokok penjualan sebesar dari Rp56,53 triliun pada semester I/2022 menjadi Rp47,91 triliun pada semester I/2023. Hal ini membuat laba bruto GGRM naik menjadi Rp7,93 triliun per Juni 2023 dibandingkan dengan sebelumnya Rp5,13 triliun.
Posisi aset GGRM pada akhir semester I/2023 adalah sebesar Rp84,85 triliun, turun daripada akhir 2022 sebesar Rp88,56 triliun. Penurunan aset terutama dipicu oleh turunnya persediaan dari Rp47,63 triliun di akhir 2022 menjadi Rp41,73 per Juni 2023.
Sementara itu, total liabilitas GGRM turun menjadi Rp26,02 triliun di pengujung Juni 2023 dibandingkan dengan posisi akhir 2022 sebesar Rp30,70 triliun. Berkurangnya utang cukai, PPN, dan pajak rokok menjadi penyebab penurunan liabilitas GGRM.
Adapun ekuitas Gudang Garam naik menjadi Rp58,83 triliun dari Rp57,85 triliun per 31 Desember 2022. Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya saldo laba yang belum dicadangkan dari Rp57,65 triliun menjadi Rp56,67 triliun.
Sumber: Bisnis