PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan penurunan laba bersih pada semester I-2023. UNVR menargetkan kinerja semester II-2023 dengan memperkuat fundamental bisnis.
President Director PT Unilever Indonesia Ira Noviarti mengatakan, fundamental bisnis merupakan cara yang telah membuahkan hasil, dilihat dengan dengan meningkatnya daya saing dalam hal volume. Namun, UNVR masih memiliki tantangan kenaikan harga yang UNVR terapkan akibat inflasi dan harga komoditas yang meningkat.
Meski masih ada tantangan, UNVR membukukan laba bersih sebesar Rp 2,8 triliun dengan gross margin kuartal II-2023 sebesar 50,5%, tertinggi dalam delapan kuartal terakhir. Pencapaian ini merupakan hasil dari serangkaian program optimalisasi di pabrik, distribusi, logistik dan promosi, serta didukung oleh harga komoditas.
Ira menjelaskan untuk terus memperkuat daya saing, Unilever melakukan lima cara strategi prioritas. Pertama, memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand utama. Kedua, memperluas dan memperkaya portofolio ke premium dan value segment.
Ketiga, membangun execution powerhouse untuk memperkuat kepemimpinan di channel utama. Keempat, melakukan penerapan e-everything di semua lini bisnis. Kelima, tetap menjadi yang terdepan dalam agenda keberlanjutan. Sementara itu, untuk memperkuat potensi dari brand-brand utama, UNVR fokus melakukan ekspansi portofolio. UNVR berhasil meningkatkan kontribusi pada premium segmen sebesar lebih dari 27% dari penjualan domestik di kuartal II-2023.
Untuk memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand utamanya, UNVR berusaha untuk menempatkan investasi yang kompetitif dalam mengkomunikasikan brand-brand nya kepada konsumen. Dalam hal ekspansi portofolio, UNVR berhasil meningkatkan kontribusi pada segmen premiun sebesar lebih dari 27% dari penjualan domestik di kuartal II-2023.
Sumber: Kontan