PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchinson (IOH) mencatatkan pertumbuhan pendapatan pada semester I/2023, meskipun laba bersih terkoreksi.
Per 30 Juni 2023, pendapatan ISAT selama Januari—Juni 2023 menembus Rp24,67 triliun atau 9,54 persen lebih tinggi daripada semester I/2022 sebesar Rp22,52 triliun. Pendapatan Indosat juga tumbuh secara kuartalan sebesar 6,6 persen, dari Rp11,94 persen pada kuartal I/2023 menjadi Rp12,73 triliun pada kuartal II/2023.
Berdasarkan segmen, lini usaha selular berkontribusi sebesar yang berkontribusi 85,82 persen terhadap total pendapatan semester I/2023 menyumbang Rp21,17 triliun atau naik 8,39 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 sebesar Rp19,53 triliun.
Di tengah pertumbuhan positif top line, beban yang dicatatkan ISAT selama semester I/2023 menembus Rp19,90 triliun atau membengkak 21,18 persen dibandingkan dengan semester I/2022 yang berjumlah Rp16,42 triliun.
Kenaikan beban salah satunya berasal dari peningkatan beban penyusutan dan amortisasi sebesar Rp529,7 miliar atau 7,9 persen lebih tinggi dibandingkan dengan semester I/2022. Hal ini merupakan dampak penyusutan dari tambahan aset tetap yang berasal dari penggelaran jaringan.
Akibatnya, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tergerus 41,46 persen dari Rp3,26 triliun pada paruh pertama 2022 menjadi hanya Rp1,90 triliun di periode yang sama tahun ini.
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha dalam konferensi pers kinerja semester I/2023 mengatakan performa pendapatan selama paruh pertama 2023 mengantarkan EBITDA perusahaan ke Rp11,38 triliun atau tumbuh 24 persen YoY. Dia mengatakan pertumbuhan tersebut merupakan yang tertinggi.
Sumber: Bisnis