PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 150 juta atau setara Rp 2,24 triliun tahun 2023. Sementara itu, emiten pelayaran ini menargetkan pendapatan tahun ini menembus US$ 700 juta.
Direktur Utama Samudera Indonesia Bani M. Mulia menuturkan, sesuai peta jalan perseroan, capex sebesar itu akan digunakan untuk menambah jumlah kapal, seperti kapal peti kemas, kapal curah, dan kapal tanker. Hal ini dilakukan untuk menangkap peluang di industri perkapalan nasional.
Menurut Bani, sumber pendanaan capex berasal dari pinjaman bank lokal dan internasional serta kas internal. Selain dari fasilitas perbankan yang memberikan biaya paling rendah, pihaknya menjajaki penerbitan sukuk. Kombinasi pembiayaan itu sengaja dilakukan, karena perseroan tidak ingin sepenuhnya mengandalkan kas internal untuk menopang investasi, meski saat ini posisi kas sangat solid.
Namun, Bani enggan menyebutkan nilai sukuk yang bakal dirilis perseroan, lantaran masih dalam kajian tim internal. Prinsipnya, perseroan ingin memperoleh alternatif pendanaan yang menarik. Keputusan ini juga didasari pertimbangan jika perseroan membutuhkan dana cepat untuk kepentingan akuisisi.
Komentar: SMDR mengalokasikan capex di tahun 2023 sebesar US$
150 juta yang digunakan untuk menambah jumlah kapal, seperti kapal peti emas,
kapal curah, dan kapal tanker. Sebagai informasi laporan keuangan 9M2022
perseroan memiliki kas dan setara kas US$ 395 juta, yang masih sangat cukup
untuk capex 2023. Tetapi perseroan memilih pendanaan capex yang dikombinasikan
dari pinjaman bank lokal dan internasional karena perseroan tidak mau
sepenuhnya menggunakan kas internal. SMDR menargetkan pendapatan tahun ini
sebesar US$ 700 miliar, yang mana angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan target
pendapatan di tahun 2022 sebesar US$ 1 miliar. Terkait penerbitan sukuk belum
ada keterangan lebih lanjut dari pihak perseroan.
Sumber: Investor Daily