PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencetak laba bersih sebesar Rp2,8 triliun di semester I/2023. Laba bersih ini turun dibandingkan semester I/2022. Dari sisi pendapatan, PTBA membukukan sebesar Rp18,9 triliun, atau tumbuh 2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp18,4 triliun.
Sementara itu, total aset perusahaan per 30 Juni 2023 sebesar Rp46,3 triliun, sementara per 31 Desember 2022 sebesar Rp45,4 triliun. PTBA membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp2,77 triliun, turun 54,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,15 triliun.
Corporate Secretary PTBA Niko Chandra dalam keterangan resminya menjelaskan, berbagai hal yang menjadi tantangan bagi PTBA di tahun ini, di antaranya adalah koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Harga batu bara ICI-3 menurun sekitar 48 persen dari US$138,5 per ton pada Juni 2022 menjadi US$72,63 per ton pada Juni 2023.
Di sisi lain, Harga Pokok Penjualan mengalami kenaikan, di antaranya pada komponen biaya royalti, angkutan kereta api, dan jasa penambangan. Selain itu, PTBA berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi dan memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan PTBA.
Sumber: Bisnis