PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjelaskan penyebab penurunan pendapatan dan laba bersih pada semester I/2023.
Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan penurunan pendapatan dan laba BUMI diakibatkan oleh kombinasi beberapa faktor seperti rendahnya harga batu bara, hingga pembayaran royalti. BUMI menyumbang sebesar Rp15,6 triliun melalui pendapatan non-pajak dari sumber daya atau royalti. Menurutnya, total royalti yang terkumpul sebesar Rp78,5 triliun pada parush pertama 2023.
Royalti BUMI merupakan 19,9 persen dari total royalti nasional yang terkumpul selama periode ini. Dileep menuturkan BUMI menjadi kontributor royalti terbesar secara nasional. Selain itu, kombinasi lain yang menyebabkan kinerja BUMI anjlok adalah bagi hasil sebesar 10 persen dari laba bersih untuk pemerintah pusat dan daerah.
BUMI membukukan pendapatan sebesar US$886,27 juta atau setara dengan Rp13,29 triliun (kurs Jisdor 27 Juni Rp15.000). Angka tersebut turun 8,50 persen dibandingkan dengan semester I/2022 yang tercatat sebesar US$968,68 juta.
Adapun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk BUMI ikut turun 51,19 persen menjadi US$81,82 juta atau setara dengan Rp1,22 triliun. Laba bersih ini turun dari US$167,67 juta pada periode semester I/2022.
Sumber: Bisnis