PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mengalami kelebihan pasokan semen atau oversupply hingga 54 juta ton pada 2022.
Direktur Utama INTP Christian Kartawijaya mengatakan perseroan mengalami kelebihan pasokan sekitar 53 juta sampai 54 juta ton pada 2022. Akibatnya rata-rata sekitar 45 persen produksi pabrik harus dihentikan oleh INTP. Salah satu upaya yang dilakukan oleh INTP dalam menghadapi kondisi adalah dengan melakukan digitalisasi dalam rantai pasokannya. Konsumen dapat melakukan dan memantau pesanan dari setia pasokan yang dibeli secara daring atau online.
Kemudian INTP juga melakukan efisiensi produksi dengan melakukan otomatisasi atau pengerjaan lebih digital. Selain itu, INTP juga memperbanyak terminal-terminal semen sehingga ongkos logistik lebih hemat daripada harus diangkut menggunakan truk. Adapun ciri khas dari produk semen adalah memiliki berat 50 kilogram dengan harga hanya kisaran Rp60.000 sampai Rp65.000.
Lebih lanjut, dia mengatakan INTP berencana mengganti batu bara menjadi energi alternatif. Adapun INTP sudah menerapkan energi alternatif dalam produksinya hingga 12,2 persen pada 2021. Kemudian, pada 2022 INTP meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif hingga 18 persen. INTP menargetkan dapat mencapai 22 persen sampai 23 persen energi alternatif sebagai pengganti batu bara pada 2023.
Sumber: Bisnis