PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) berpotensi menghasilkan kinerja yang lebih baik pada semester kedua 2023 dibanding paruh pertama tahun ini.
Analis Sinarmas Sekuritas Michael Filbery memprediksi, kinerja JPFA pada kuartal ketiga dan keempat akan sejalan dengan kinerja kuartal II-2023 yang sudah membukukan laba bersih sehingga menutupi rugi bersih pada kuartal I-2023.
Menurut Michael, perbaikan kinerja JPFA didukung oleh harga ayam broiler yang tetap tinggi melampaui breakeven point. Hal ini didukung oleh adanya pengurangan suplai Day Old Chicken Final Stock (DOC FS) pada culling keempat tahun ini, yakni sebanyak 10,1 juta DOC FS per minggu dalam tujuh minggu.
Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan culling kedua yang pengurangannya hanya sebanyak 9,6 juta DOC FS per minggu dalam tujuh minggu dan culling ketiga yang sebanyak 3,3 juta DOC FS per minggu dalam tiga minggu.
Kemudian, dari segmen pakan ternak (feed), Michael memperkirakan margin JPFA sudah lebih stabil. Pasalnya, di tengah harga jagung domestik yang masih tinggi, JPFA telah mengamankan bahan mentah yang lebih murah pada awal kuartal III-2023.
Saat ini, sentimen yang memengaruhi pergerakan kinerja keuangan dan saham JPFA ada tiga. Pertama, efektivitas culling DOC FS yang sudah tercermin dari tingkat harga broiler yang berada di level yang menguntungkan sepanjang kuartal III-2023 ini. Kedua, daya beli masyarakat menengah ke bawah dinilai masih cukup solid hingga akhir tahun.
Sentimen ketiga berasal dari kinerja segmen feed yang sudah lebih baik pada kuartal III-2023 dibanding kuartal sebelumnya. Selain itu, perusahaan selalu memasok jagung domestik sesuai dengan kebutuhan pakan bagi peternakannya. Alhasil, fluktuasi harga komoditas jagung di pasar internasional relatif tidak berdampak signifikan pada kinerja JPFA.
Sumber: Kontan