JAKARTA, investortrust.id – PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) menetapkan harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) seniali Rp 4.590 per saham, sehingga total dana yang bakal diraup dari aksi ini mencapai Rp 4,59 triliun.
Adaroa Andalan (AADI) juga telah meraih pernyataan efektif untuk menggelar IPO saham dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 26 November 2024. Pernyataan efektif tersebut ditandatangani langsung Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi.
Dengan diraihnya pernyataan efektif IPO saham dari OJK, perseroan menetapkan pencatatan saham AADI di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Desember 2024. Sedangkan masa penawaran umum akan berlangsung 29 November-3 Desember 2024. Sedangkan tanggal penjatahan saham bagi investor ditetapkan pada 3 Desember 2024.
Anak usaha PT Alamtri Resources Indoensia Tbk (ADRO) ini sebelumnya telah menggelar book building penawaran umum sebanyak 778,68 juta saham AADI dengan kisaran harga Rp 4.590-5.900. Jumlah saham yang diterbitkan tersebut setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetro penuh. Adapun bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM).
AADI dalam prospektusnya menyebutkan bahwa dana hasil IPO saham akan digunakan untuk pemberian pinjaman kepada perusahaan anak untuk mendukung investasi dan kegiatan operasional lainnya. Total dana yang dialokasikan mencapai 40% dari raihan dana IPO saham.
Adaro Andalan (AADI) juga mengalokasikan sebanyak 15% dana hasil IPO saham untuk pembayaran kembali atas sebagian pinjaman. Sisanya digunakan untuk pembayaran kembagi kepada Alamtri Resources (ADRO) sebagian pokok atas pinjaman berdasarkan perjanjian pinjaman pada 24 Juni 2024.
Terkait kinerja keuangan, Adaro Andalan (AADI) membukukan pendapatan usaha senilai US$ 2,65 miliar hingga semester I-2024, dibandingkan periode sama tahun lalu US$ 3,25 miliar. Laba bruto juga turun dari US$ 1,12 miliar menjadi US$ 777,17 juta.
Sebaliknya laba periode tahun berjalan sampai semester I-2024 justru meningkat dari US$ 804,75 juta menjadi US$ 922,76 juta. Total aset mencapai US$ 5,43 miliar hingga semester I-2024 dan total ekuitas senilai US$ 2,71 miliar.