PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) memproyeksikan belanja iklan di semester II-2023 masih akan terdampak penerapan kebijakan Analog Switch Off (ASO).
Adapun, bisnis VIVA selama paruh pertama 2023 memang terpantau melesu akibat kebijakan tersebut. Pendapatan usaha VIVA tercatat sebesar Rp 619,22 miliar di semester I-2023. Angka ini menurun 32,26% secara tahunan atau yoy dari sebelumnya Rp 914,22 miliar pada semester I-2022.
Investor Relations VIVA Arhya Winastu Satyagraha memaparkan bahwa penerapan ASO dan disrupsi digital merupakan faktor utama melesunya belanja iklan saluran TV free to air (FTA). Kondisi ini terjadi lantaran para pengiklan masih menunggu terjadinya “new equilibrium” dari sisi penonton.
Sebagai upaya menghadapi berbagai situasi yang terjadi saat ini, VIVA pun mengubah strategi bisnis, daru semula product centric menjadi consumer centric. Dalam penerapannya di bisnis TV FTA, kata Arhya, VIVA akan fokus menayangkan program-program yang menarik dan sesuai dengan keinginan para target penonton.
Atas dasar kondisi tersebut, perseroan pun berharap pendapatan di tahun 2023 dapat bertumbuh sesuai dengan industri.
Sumber: Kontan