Di tengah penurunan pendapatan iklan akibat penerapan kebijakan Analog Switch Off (ASO), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) berupaya mempertahankan posisi pertama dalam pangsa pasar pemirsa saluran TV free to air (FTA).
Per semester I-2023, rata-rata pangsa pasar pemirsa saluran TV FTA SCMA mencapai 34% atau meningkat 5,6 poin dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yang sebesar 28,4%. SCMA memiliki pangsa pasar tertinggi mengalahkan MNC 33,8%, Trans Corp 13,5% dan VIVA 6,9%.
Direktur PT Surya Citra Media Rusmiyati Djajaseputra mengatakan, menghadapi sisa tahun 2023 ini SCMA akan terus berusaha mempertahankan posisi pertama dalam pangsa pasar pemirsa untuk saluran TV FTA. Bisnis emiten televisi, termasuk SCMA memang melesu akibat dampak dari penerapan ASO. Per semester pertama lalu, pendapatan bersih SCMA menyusut 4,14% secara tahunan menjadi sebesar Rp 3,03 triliun.
SCMA menganggarkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 300 miliar-Rp350 miliar di tahun ini. Dana capex tersebut digunakan untuk beberapa kebutuhan, seperti pembangunan studio baru, pembelian peralatan penyiaran digital, dan pembaharuan peralatan studio. Adapun, serapan capex hingga saat ini sudah mencapai sekitar Rp 175 miliar dari total dana yang disiapkan.
Sumber: Kontan