PT PP Properti Tbk (PPRO) memilih menunda melakukan aksi korporasi yang berupa penerbitan obligasi korporasi. Dimana, PPRO awalnya berencana menerbitkan obligasi II PP Properti Tahun 2023 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp 800 miliar.
Vice President of Corporate Secretary PPRO Ikhwan Putra menjelaskan, PPRO masih mempertimbangkan waktu yang tepat untuk melakukan menerbitkan obligasi. PPRO tetap melanjutkan rencana kerja sebagaimana yang ditetapkan. PPRO tahun ini mengalokasikan belanja modal atawa capital expenditure (capex) senilai Rp 161 miliar. Nilai ini sebagian besar akan dialokasikan untuk pengembangan proyek landed house di Cibubur dan Cilegon.
Tak hanya itu, capex juga akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan Louvin Apartment dengan harapan juga dapat serah terima di tahun ini. Ikhwan menuturkan, sumber dana capex ini diperoleh dari pengelolaan kas internal perusahaan.
Untuk tahun ini, PPRO memasang sikap hati-hati lantaran adanya isu resesi akibat perang Rusia Ukraina. Sehingga untuk segi pendapatan diproyeksikan masih stabil dengan pencapaian 2022. PPRO menargetkan perolehan marketing sales di kisaran R p1,1 triliun hingga R p1,4 triliun di tahun ini.
Adapun hingga kuartal II-2023, PPRO memproyeksi akan menerima marketing sales di angka Rp 337 miliar. PPRO optimistis dapat mencapai target yang dipasang tersebut tahun ini.
Sumber: Kontan