PT RMK Energy Tbk (RMKE) mengungkapkan rencananya untuk turut melakukan transisi dari batu bara ke energi hijau di masa mendatang.
Direktur RMKE Vincent Saputra mengatakan, transisi energi merupakan rencana yang tidak bisa dihindari. Namun, melihat tren yang ada, Perseroan masih memiliki kesempatan memaksimalkan profit dari segmen bahan bakar fosil tersebut. Vincent mengungkapkan RMKE tetap mempersiapkan strategi untuk transisi menuju energi hijau sambil memaksimalkan pendapatan dan laba dari sektor angkutan batu bara.
Adapun, transisi yang paling mungkin dilakukan adalah ke sektor tenaga air, atau solar, bisa pula masuk ke sektor motor dan mobil listrik. Vincent mengungkapkan, transisi energi hijau jika dipaksakan akan justru akan menimbulkan kerugian, terlebih jika negaranya tidak siap ketika harga listrik bisa lebih mahal lima sampai enam kali lipat.
Terkait dengan keseimbangan energi hijau dan energi fosil, tren saat ini pun bergeser dari yang sebelumnya banyak negara gencar transisi, kini mereka yang menjauhi batu bara justru kembali produksi bahkan mengerahkan kapasitas penuh.
Ke depan, RMKE juga masih akan melihat lagi sektor energi hijau mana yang stabil, sehingga energinya bisa digunakan oleh Perseroan dan sebagian bisa dijual. Sementara, energi fosil ini tetap akan generate cashflow sampai 2026.
Sumber: Bisnis