Manajemen PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menyebut peningkatan laba hingga 93,13 persen sepanjang 2022 ditopang oleh unit bisnis properti investasi atau recurring income.
Corporate Secretary SMRA Jemmy Kusnadi mengatakan pertumbuhan laba perseroan meningkat berkat adanya peningkatan dari bisnis properti investasi sebesar Rp562,9 miliar atau naik 61,64 persen. Adapun properti investasi mencapai Rp1,48 triliun atau naik dari Rp917,71 miliar.
Properti investasi merupakan sebuah unit properti yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan sewa atau untuk meningkatkan nilai aset atau keduanya. Oleh karena itu, properti investasi juga dapat diartikan sebagai recurring income atau pendapatan berulang, terutama kontribusi dari bisnis mall, retail dan hotel yang berangsur pulih sejak pelonggaran PPKM.
Lebih lanjut, dia mengatakan biaya keuangan SMRA juga mengalami penurunan sebesar Rp145 miliar karena adanya pelunasan pokok utang sehingga jumlah utang mengalami penurunan. Adapun biaya keuangan SMRA mencapai Rp875,1 miliar atau surut dari Rp1 triliun. Dalam biaya keuangan juga terdapat beban bunga untuk utang bank, obligasi, dan lembaga pembiayaan.
SMRA mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp626,37 miliar. Laba bersih ini meningkat 93,19 persen dibandingkan periode yamg sama 2021 sebesar Rp323,7 miliar.
Sumber: Bisnis