PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) menargetkan pendapatan tahun ini bisa tumbuh dua digit dibandingkan tahun lalu. Sementara di tahún 2023 mendatang, META juga optimistis dapat membukukan pendapatan lebih baik dari tahun ini. Terutama pendapatan dari jalan tol Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) dan jalan tol Bintaro Serpong Damai (BSD). Apalagi juga di tahun 2024 mendatang kami juga yakin akan tumbuh lebi besar lagi. Jadi pertumbuhan bisa 15% per tahun.
Direktur META Omar Danni Hasan menambahkan, hingga akhir tahun 2022, kontribusi pendapatan terbesar masih akan didorong dari pendapatan lini bisnis jalan tol mencapai 70% terhadap total pendapatan Nusantara Infrastructure. Sedangkan 30% lagi akan dikontribusi oleh segmen bisnis pengelolaan air bersih dan energi terbarukan.
Terbaru, di tahun ini META telah mengakuisisi 40% saham Jalan layang Cikampek MBZ sepanjang 38 km milik PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Untuk melakukan rencana akuisisi ini META menggelontorkan dana sebesar Rp 4,38 triliun.
Danni menyebutkan, kebutuhan dana untuk pembangunan jalan tol hingga pengembangan proyek energi terbarukan bisa mencapai Rp 9 trilliun. Dana tersebut termasuk untuk peningkatan jalan tol BSD, kemudian untuk persiapan proyek tol JORR Elevated atau jalan tol layang Cikunir-Ulujami sebesar Rp 3,8 triliun dan untuk proyek akses ke Makassar New Port.
Direktur Utama Nusantara Infrastructure Ramdani Basri menambahkan, proyek JORR elevated masih akan membutuhkan pendanaan ke depannya. META masih melihat opsi pendanaan baik dari obligasi maupun non-obligasi yang tidak hanya melalui rights issue.
Sumber: Kontan