Spread Distribusi Gas Naik, Target Harga Saham PGN (PGAS) Direvisi Naik

2024-05-27 07:59:40 - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter

JAKARTA, investortrust.id –  CGS International Sekuritas merevisi naik target harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN, seiring dengan estimasi peningkatan spread keuntungan pendistribusian gas.

 

CGS International Sekuritas merevisi naik target harga saham PGAS menjadi Rp 1.800 dengan rekomendasi dipertahankan add. Dengan harga penutupan saham PGAS Rp 1.590 pada perdagangan terakhir pekan ini, terbuka peluang penguatan 13,20%.

 

Analis CGS International Rut Yesika Simak dan Bob Setiadi mengatakan, perseroan berpotensi mencadtatkan penurunan volume pendistribusian gas akibat suplai dan permintaan yang belum seimbang, khususnya di Jawa Barat. Penurunan suplai yang tidak seimbang dengan permintaan mengubah bisnis distribusi gas PGAS. 

 

Estimasi Kinerja Keuangan PGN

 

Kondisi tersebut berpotensi menekan volume pendistribusian gas PGN (PGAS) tahun 2024-2026 berkisar 3-6%. Sebaliknya spread pendistribusian gas berpotensi meningkat menjadi US$ 1,8-2 per mmbtu tahun 2024-2026. 

 

Perseroan juga berpotensi mengerek naik total belanja modal tahun ini menjadi sekitar US$ 297 juta, dibandingkan perkiraan semula US$ 231 juta. Peningkatan sejalan dengan investasi baru pipanisasi minyak Cikampek-Plumpang.


“Kenaikan spread pendistribusian gas  mendorong kami merevisi naik target harga saham PGAS menjadi Rp 1.800,” tulisnya dalam riset yang dipublikasikan di Jakarta, pekan ini.

 

Target harga tersebut menggambarkan peluang kenaikan laba bersih PGN (PGAS) menjadi US$ 368,9 juta tahun ini, dibandingkan realisasi tahun lalu senilai US$ 278,1 juta. Sebaliknya pendapatan perseroan diprediksi turun menjadi US$ 3,49 miliar tahun ini, dibandingkan perolehan tahun lalu US$ 3,64 miliar.  

 

Grafik Saham PGAS

Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Berita Menarik Lainnya: