PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) tidak ambil pusing soal potensi pelemahan harga komoditas batubara.
Head of Investor Relations IATA Natassha Yunita mengatakan, pihaknya memang tidak berekspektasi bahwa harga komoditas batubara akan terus tinggi seperti di tahun 2022 lalu. Natassha mengonfirmasi bahwa IATA masih berpegang pada target produksi yang telah dicanangkan oleh perusahaan. Sedikit kilas balik, IATA mengincar angka produksi di atas 7 juta ton tahun ini.
Sebelumnya, manajemen IATA sempat memproyeksi bisa menghasilkan pendapatan sebesar US$ 350 juta dengan angka produksi tersebut. Proyek ini didasarkan pada asumsi harga batubara sebesar US$ 50 per metrik ton. Sejauh ini, pihak IATA belum menyampaikan perubahan angka proyeksi pendapatan tahun 2023.
Sumber: Kontan