PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk (AKSL) memutuskan menunda penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO). Sebelumnya, AKSL berencana menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 9 Agustus 2023.
Group CEO & Co-Founder AKSL Ivan Nikolas Tambunan mengatakan, AKSL akan menunda IPO paling lama sampai bulan Juni 2024. Penundaan tersebut dikarenakan kondisi pasar saat ini yang masih bergejolak, seperti sektor teknologi yang belum diminati dan tingginya suku bunga di tahun 2023. Hal itu membuat AKSL butuh waktu yang lebih panjang untuk mendapatkan strategic investor yang tepat untuk mendukung perusahaan ke depannya.
Ivan mengatakan, AKSL akan menerapkan sejumlah strategi untuk tetap berkinerja positif di tahun 2023. AKSL masih akan menjalankan usaha layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi, atau yang biasa disebut dengan marketplace lending atau peer-to-peer lending.
Namun, AKSL masih tetap optimistis mencatatkan pertumbuhan kinerja di tahun 2023 dan ke depannya. Sampai dengan akhir Juni 2023, AKSL telah menyalurkan tidak kurang dari Rp 1,44 triliun pinjaman, atau naik 22% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tingkat NPL AKSL juga masih berada di kisaran 0,66% dari outstanding pinjaman per akhir Juni 2023.
Selain itu, AKSL juga akan melanjutkan rencana dan target menghasilkan laba bersih selambat-lambatnya di kuartal IV tahun 2023 ini. Caranya, dengan usaha-usaha peningkatan pendapatan serta efisiensi pengeluaran operasional.
Sumber: Kontan