Tren transisi energi global mendorong perusahaan minyak dan gas bumi (migas) Tanah Air perlahan mengubah haluannya ke bisnis berkelanjutan. Salah satu perusahaan yang tengah lincah melakukan diversifikasi bisnis ialah PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).
Kemudian ekspansi MEDC di luar bisnis migas berlanjut pada 2016 ketika pihaknya mengakuisisi Amman Mineral Nusa Tenggara, perusahaan tambang tembaga dan emas. Kini, sulur bisnis non-migas Medco di sektor ketenagalistrik serta pertambangan tembaga dan emas semakin diperkuat dengan berbagai agenda ekspansi.
Melalui anak usahanya PT Medco Power Indonesia, mengembangkan pembangkit listrik tenaga gas, geothermal, surya dan mini hidro. MEDC menargetkan kapasitas terpasang dari energi terbarukan mencapai 26% di tahun 2025 dan 30% di tahun 2030.
Manager of Capital Market Medco Energi, Ridho Wahyudi menyatakan, upaya dan komitmen MEDC dalam membangun bisnis dengan pertumbuhan berkelanjutan, bertujuan untuk memberikan nilai dan imbal hasil jangka panjang bagi para pemegang saham dan juga berkontribusi terhadap pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasi.
Melalui staregi ini, Pri Agung menilai, sulur bisnis non-migas akan menopang kinerja korporasi MEDC secara keseluruhan. Di hulu migas, Medco terus tumbuh seiring meningkatnya konsumsi energi. Lalu di segmen lain yakni EBT dan mineral, bisnis Medco Energi akan sejalan dengan target transisi energi dan program hilirisasi.
Sumber: Kontan