Penerapan kebijakan Analog Switch Off (ASO) dinilai menjadi momok yang mengerikan bagi industri pertelevisian. Pasalnya, masyarakat didorong untuk melakukan migrasi. Proses migrasi ini akhirnya berdampak pada kinerja para emiten televisi, termasuk PT Surya Citra Media Tbk (SCMA). SMCA harus berupaya keras untuk mengarungi semester satu tahun ini.
Direktur Utama Surya Citra Media Susanto Hartono juga tak menampik bahwa kebijakan ASO merupakan ujian yang sangat bagi industri televisi karena membuat pengiklan menahan diri.
Pendapatan bersih SCMA menyusut 4,14% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 3,16 triliun menjadi Rp 3,03 triliun di semester I-2023. Dari sisi bottom line, SCMA membukukan rugi periode berjalan sebesar Rp 35,48 miliar. Nilai tersebut berbalik dari laba sebesar Rp 565,73 miliar per Juni 2022.
VP Corporate Secretary Surya Citra Media Gilang Iskandar mengatakan pihaknya optimistis belanja iklan akan pulih. Namun SCMA masih realistis dengan kondisi yang ada. Gilang bilang secara historis saat momen kampanye akan ada tambahan memasukkan. Namun besaran pundi-pundi cuan dari gelaran kampanye belum tentu signifikan.
Dia menjelaskan hal itu disebabkan oleh adanya aturan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang harus diikuti. Gilang menilai para peserta pemilu juga masih akan menahan kampanye lewat televisi.
Sumber: Kontan