PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) optimistis akan ada kenaikan laba bersih sekitar 15% dibandingkan tahun 2022. Hal ini dorong oleh adanya pengembangan digital, IT dan lab.
Direktur Business & Marketing Prodia Indriyanti Rafi Sukmawati menyampaikan perusahaan optimistis dapat mengejar pertumbuhan kinerja positif di 2023 melalui pengembangan teknologi dan penguatan bisnis digital channel. Pada tahun 2023 Prodia telah menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 200 miliar-Rp 300 miliar dimana lebih dari 50% akan digunakan untuk pengembangan digital, IT dan lab.
Adapun, transformasi digital merupakan salah satu strategi Prodia pada tahun 2023 dalam menjawab tantangan pasar dan kebutuhan masyarakat dengan meluncurkan aplikasi kesehatan terintegrasi U By Prodia.
Indri menyampaikan dengan pencabutan kebijakan PPKM di akhir 2022 dan normalisasi telah meningkatkan mobilitas masyarakat untuk mengunjungi fasilitas publik dan mendorong pemulihan berbagai sektor usaha di Indonesia, termasuk industri kesehatan. Selain itu, Prodia akan terus mengembangkan teknologi dalam pengembangan lab contohnya yaitu akan mengembangkan teknologi pada minimal 10 tes baru setiap tahun.
Sumber: Kontan