Hartadinata Abadi (HRTA) Bidik Kenaikan Pendapatan 48% Tahun Ini

2024-04-25 08:05:45 - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter

JAKARTA, investortrust.id - Emiten emas dan perhiasan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) membidik kenaikan pendapatan sebesar 48% menjadi Rp 18,9 triliun pada tahun 2024. Direktur Utama HRTA Sandra Sunanto juga menungkapkan bahwa HRTA menargetkan pertumbuhan laba bersih sekitar 39,34% tahun 2024.

“Lalu net profit kita juga berharap bisa meningkat 39,34% year on year (yoy) menjadi sekitar Rp 425 miliar,” ungkap Sandra dalam public expose HRTA secara virtual pada Rabu (24/4/2024).

Asal tahu saja, Hartadinata Abadi juga telah membukukan kinerja yang gemilang tahun 2023 di mana pendapatan perseroan telah tumbuh 85,84% secara yoy menjadi Rp 12,86 triliun dari tahun sebelumnya yaitu Rp 6,92 triliun. Di sisi lain, laba bersih juga meningkat 20,62% menjadi Rp 305,80 miliar pada tahun 2023 dibanding pada tahun 2022 yaitu Rp 253,52 miliar. 

Pertumbuhan pendapatan ini ditopang oleh adanya peningkatan volume penjualan dalam emas serta kenaikan dari harga jual rata-rata. Terlebih, dari adanya konflik geopolitik yang juga turut mempengaruhi harga emas saat ini. Sehingga, HRTA optimistis bahwa harga emas akan semakin meningkat.


“Kita melihat bahwa kita masih optimis meskipun konflik politik yang terjadi, harga emas akan semakin meningkat. Kita masih optimis bahwa harusnya kita masih bisa mencapai target kita di 2024,” jelas Sandra.

 

Di sisi lain, HRTA menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 70 miliar untuk tahun ini. Dana ini nantinya digunakan untuk peningkatan mesin dan pembaruan bangunan kantor.

 

“Sebagian besar untuk machinery and equipment dan sisanya untuk pembaruan dari bangunan kantor Hartadinata,” papar Direktur Keuangan Hartadinata Abadi, Deny Ong.

 

Pada tahun ini, HRTA juga menargetkan peningkatan volume produksi perhiasan menjadi 6 ton untuk domestik dan 6 ton untuk ekspor. Sedangkan untuk emas batangan, perseroan menargetkan volume produksi sebesar 9 ton emas batangan.

 

Melihat potensi pasar yang besar, Hartadinata akan berupaya untuk terus mengembangkan pasar domestik maupun ekspor. Tahun ini, HRTA sedang membidik ekspor ke negara Asia lainnya seperti Thailand, Vietnam, dan Singapura serta beberapa negara Eropa.


“Dan mungkin kalau bisa kita melihat pasar Amerika dan juga market Eropa yang kami sekarang saat ini sedang incar. Di luar memang karakteristik yang berbeda dengan perhiasan yang dibutuhkan di India dan Middle East,” tutur Sandra.

 

Sejalan dengan hal tersebut, HRTA juga mengungkapkan strategi bisnis ke depannya, yaitu strategi untuk menurunkan cost of fund dengan melakukan refinancing obligasi sebelumnya dengan tingkat bunga lebih rendah. HRTA juga berencana memperluas mitra ekspor, mengembangkan pembiayaan ekuitas, dan bekerjasama dengan penambang lokal.

 

“Kami juga berharap hingga 2028 perusahaan bisa meningkatkan arus kas kami. Salah satu yang sangat penting buat kami adalah mengamankan bahan baku kami. Saat ini, HRTA gencar menginisiasi kemitraan dengan penambang lokal di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dan permintaan perhiasan di domestik maupun ekspor. Dalam jangka panjang, tentu kami akan terus melakukan product balancing antara produk emas batangan dengan perhiasan, serta meningkatkan kontribusi ritel dan pasar dalam negeri,” tutup Sandra

Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Berita Menarik Lainnya: