PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) berencana menambah dua outlet mandiri di 2023 dan fokus mengembangkan layanan digital melalui anak usaha barunya PT Prodia Digital Indonesia (PRDI).
Direktur Utama Prodia Widyahusada Dewi Mulianty mengatakan Prodia memang tidak berencana menambah cabang baru dalam skala besar ke depannya. Hal ini lantaran cakupan cabang yang telah menjangkau seluruh provinsi.
Di sisi lain, Prodia ingin fokus mengembangkan kanal digital melalui PRDI. Sampai akhir 2022, Prodia Mengelola 152 cabang mandiri yang tersebar di 34 provinsi. Perseroan juga mengoperasikan layanan yang bekerja sama dengan beberapa rumah sakit sehingga outlet kumulatif mencapai 276 unit.
PRDA bersama induk usahanya PT Prodia Utama mendirikan anak usaha baru dengan total modal dasar senilai Rp1 triliun yakni PRDI. PRDI bergerak di bidang aktivitas jasa informasi. PRDA memang tengah fokus mengembangkan layanan berbasis digital Prodia beberapa tahun terakhir yang dirancang dengan memperhatikan customer journey dan patient-centric model.
Selain itu, Prodia juga selalu meningkatkan layanan Prodia Mobile Apps dan layanan hasil pemeriksaan daring (HPSL Online) sambil terus memberikan edukasi dan informasi melalui website dan berbagai media sosial. Pemanfaatan digitalisasi diharapkan membantu menjangkau pelanggan yang lebih luas dan mendukung performa bisnis secara keseluruhan. Pada 2022, PRDA menargetkan kontribusi pendapatan dari layanan digital dan Home Service sebesar 16 persen sampai 18 persen.
Sumber: Bisnis