Indonesia sudah melakukan strategi diversifikasi pasar ekspor setelah adanya pembatasan perdagangan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) oleh Uni Eropa.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono menyebut, Indonesia sudah membuka pasar ekspor sawit baru, salah satunya China. Eddy bilang, tingkat ekspor CPO Indonesia ke China memang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Bahkan, Indonesia sudah mengekspor 8,1 juta ton sawit ke China pada tahun 2019.
Selain China, Rusia juga berpotensi menjadi pasar ekspor sawit Indonesia. Namun, ekspor sawit ke Rusia terkendala Letter of Credit (L/C). Meski demikian, Cina telah menawarkan bantuan untuk kendala tersebut.
Tak hanya kedua negara tersebut, Gapki bersama Pemerintah Indonesia bakal melakukan kunjungan ke Asia Tengah, khususnya Uzbekistan. Mereka akan mengupayakan penetrasi pasar baru ke negara tersebut.
Sumber: Kontan