PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) masih optimistis permintaan semen tahun ini tumbuh di kisaran 2% sampai 4% dibandingkan tahun lalu.
Direktur Utama Solusi Bangun Indonesia Lilik Unggul Raharjo menilai, permintaan semen dari sektor infrastruktur masih berkontribusi besar seiring agenda pembangunan yang dilaksanakan pemerintah, yang juga didukung dengan kemajuan pembangunan ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur.
Lilik juga menilai, permintaan semen dari sektor perumahan masih memiliki peluang untuk bertumbuh karena adanya backlog alias kebutuhan perumahan yang masih belum terpenuhi. Sehingga, pemerintah turut meningkatkan target dan anggaran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) tahun 2023.
Meski ada peluang untuk bertumbuh, Lilik tidak menampik masih ada tekanan atau tantangan dari sisi biaya energi. Permintaan pada semester pertama 2023 dinilai cukup menantang karena pasar yang terkontraksi, banyaknya hari libur, dan adanya musim hujan.
Untuk mendorong penjualan semen, SMCB memperkuat kinerja dengan berfokus di empat area yaitu operational excellence, process & asset optimization, sustainable development serta people & leaders. SMCB juga terus bersinergi dengan SMGR selaku induk usaha (untuk pengelolaan pasar dan harga) serta kemitraan strategis dengan Taiheiyo Cement Corporation (TCC).
Sumber: Kontan