PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berencana menjual seluruh kepemilikan ruas jalan tol yang dimiliki perusahaan. Aksi divestasi itu dilakukan hingga 2025 mendatang.
Target pelepasan seluruh aset jalan tol dikonfirmasi manajemen Waskita Karya kepada Komisi VI DPR RI sejak November 2022 lalu, saat rapat dengar pendapat (RDP). Tujuan penjualan seluruh jalan tol tersebut untuk menutupi utang emiten bersandi saham WSKT itu. Lantaran, pembangunan infrastruktur transportasi publik ini menimbulkan beban utang perusahaan.
Hingga November 2021, pinjaman atas investasi jalan tol Waskita mencapai Rp53 triliun-Rp54 triliun. Sedangkan, liabilitas, termasuk utang WSKT mencapai Rp84,37 triliun per 31 Maret 2023. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dari posisi 31 Desember 2022 yang berada di angka Rp83,98 triliun.
Sejak November 2022, ada lima ruas tol yang masuk dalam list atau daftar divestasi, menyusul tiga ruas tol yang sudah dilepaskan sebagian sahamnya sepanjang tahun lalu yakini, Tol Cimanggis - Cibitung, Tol Kanci - Pejagan, dan Tol Pejagan - Pemalang.
Sementara, lima ruas lainnya yang masih dicarikan investor atau strategic partnership hingga 2025 mendatang diantaranya Tol Pemalang - Batang, Tol Depok - Antasari, Tol Pasuruan - Probolinggo, dan Tol Bekasi - Cawang - Kampung Melayu. Sementara, Tol Krian - Legundi - Bunder - Manyar saat itu masih dalam tahap kajian Waskita Karya.
Sumber: Okezone