Penjualan HM Sampoerna (HMSP) Tertekan Tarif Cukai

2023-05-25 11:48:37 - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter

Kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok rata-rata sebesar 10% per tahun pada 2023 dan 2024 menjadi sentimen negatif bagi saham-saham produsen rokok, termasuk PT HM Sampoerna Tbk (HMSP). Di sisi lain, ada sejumlah sentimen positif yang dapat menopang kinerjanya. 

Analis Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan, kenaikan tarif cukai rokok akan mengerek beban pokok penjualan sehingga berpotensi menekan perolehan margin perusahaan. Buktinya, gross profit margin (GPM) HMSP selama 2020 hingga 2022 menunjukkan penurunan, yaitu 24,63% di 2019, 20,31% di 2020, 17,11% di 2021, dan 15,43% di 2022.

Penurunan GPM tersebut sejalan dengan kondisi kenaikan cukai rokok pada periode 2020 hingga 2022. Pada 2020, rata-rata kenaikan cukai rokok sebesar 23%. Pada 2021, rata-rata cukai rokok naik 12,5%. Kemudian di 2022, rata-rata cukai rokok naik 10,7%.

Meskipun begitu, prospek sektor rokok masih cukup menarik untuk diperhatikan di tahun 2023 seiring dengan pemulihan konsumsi masyarakat. Pemulihan tersebut terlihat dari tingkat Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) Indonesia pada April 2023 sudah berada di 126,1, mendekati level rata-rata IKK pra-pandemi di 124,71.  

Selain itu, tren penurunan inflasi Indonesia diperkirakan meningkatkan konsumsi masyarakat dan menurunkan beban biaya. Inflasi Indonesia berada di 4,33% secara tahunan atau year on year (yoy) pada April 2023, dari level tertinggi di 5,95% yoy pada September 2022.

Terlebih lagi, HMSP telah menginvestasikan pembangunan fasilitas pabrik untuk produksi batang tembakau untuk IQOS dengan merek HEETS di Karawang senilai US$ 166,1 juta atau setara Rp 2,57 triliun pada November 2022. Diversifikasi usaha ini berpotensi menjaga pendapatan HMSP secara jangka panjang. Mengingat jenis produk rokok tersebut bebas asap dan relatif lebih sehat bagi konsumsi masyarakat.


Sumber: Kontan

Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Berita Menarik Lainnya: