PT Bank Central Asia Tbk (BCA) optimistis ekspansi kredit akan akan terus meningkat tahun depan meskipun ada bayang-bayang resesi global. Bank swasta terbesar di Tanah Air menargetkan kredit tumbuh 12% tahun depan. Target tersebut meningkat dari target perseroan tahun ini yang ditetapkan hanya sekitar 8%-10%. Adapun per September 2022, kredit BCA sudah tumbuh 12,6% YoY.
Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA mengatakan, pihaknya optimistis permintaan kredit akan tumbuh. Ada beberapa faktor yang dinilai akan semakin mendorong kredit. Pertama, akan terjadi kenaikan cost of goods sold (COGS) atau komponen biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan produk/jasa. Hal itu disebabkan oleh kenaikan row material untuk menyediakan barang-barang yang akan dijual dan juga karena kenaikan biaya tenaga kerja.
Kedua, minat investasi sudah mulai ada. Menurut Jahja, era bunga tinggi akan terjadi tahun depan, namun pada akhir 2023 bunga akan cenderung flat dan pada tahun 2024 akan kembali mereda. Dengan proyeksi tersebut, consumer good diperkirakan akan semakin laku pada 2024. Ketiga, BCA melihat sektor pertambangan dan perkebunan sawit atau CPO masih akan menarik tahun depan.
Sumber: Kontan