PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN (BBTN) menargetkan penambahan modal dari hasil rights issue sebesar Rp4,13 triliun. Dana tersebut akan dialokasikan untuk ekspansi kredit pemilikan rumah (KPR).
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan bahwa target nilai rights issue itu berasal dari suntikan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp2,48 triliun dan publik sebanyak Rp1,65 triliun. BTN memproyeksikan bahwa setelah rights issue, terjadi peningkatan pertumbuhan KPR dalam jangka waktu lima tahun yakni dari 2021 ke 2025 menjadi 1,3 juta unit dibandingkan lima tahun sebelumnya 800 ribu unit. Sementara, porsi KPR di BTN saat ini 60 persen subsidi dan 40 persen nonsubsidi.
BTN juga memproyeksikan tingkat pertumbuhan tahunan (compound annual growth rate/CAGR) kredit dari 2022 hingga 2026 mencapai 12,4 persen. Selain digunakan untuk ekspansi, dana hasil rights issue BBTN akan masuk menjadi modal tier-1.
Saat ini BTN sendiri masih menunggu terbitnya peraturan pemerintah (PP) dalam menggelar rights issue. Setelah terbit, BTN akan memfinalisasi dokumen dan perjanjian final registrasi ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sumber: Bisnis