Volume penjualan rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) menembus 40,5 miliar batang sepanjang semester I/2023. Angka itu turun 4,1 persen dibandingkan dengan semester I/2022 yang mencapai 42,3 miliar batang. Penurunan ini sejalan dengan turunnya volume rokok yang diperdagangkan di pasar Indonesia selama Januari—Juni 2023.
Berdasarkan laporan pengendali HMSP, Philip Morris International, total pasar rokok Indonesia pada paruh pertama 2023 menembus 141,1 miliar batang, turun 5,6 persen secara tahunan (year on year/YoY) daripada semester I/2022 yang berada di angka 149,5 miliar batang.
Terkoreksinya volume rokok yang dijual sepanjang paruh pertama 2023 sejalan dengan laporan Philip Morris pada awal 2023. Mereka mengestimasi volume total industri tembakau global pada 2023 akan turun 1 persen sampai 2 persen. Estimasi ini tanpa memperhitungkan China dan Amerika Serikat. Sepanjang Januari—Juni 2023, pangsa pasar Sampoerna bertengger di 39,3 persen atau naik 0,4 poin daripada semester I/2023 sebesar 38,9 persen.
Vice President, Investor Relations & Financial Communications Philip Morris International James Bushnell mengatakan Indonesia menjadi salah satu pasar yang diharapkan berkontribusi pada pertumbuhan margin pada semester II/2023 meskipun terdapat penurunan volume penjualan. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya penggunaan pabrik pihak ketiga di sejumlah negara termasuk Indonesia.
Sampoerna berhasil mengamankan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,16 triliun pada per 31 Maret 2023, tumbuh 12,85 persen dibandingkan dengan Rp1,91 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Sumber: Bisnis