PT Koka Indonesia Tbk (KOKA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 30% - 40% di tahun 2023.
Direktur Keuangan Michael Albert mengatakan, KOKA pendapatan itu berasal dari 6 kontrak baru yang dipegang di tahun 2023 dengan perkiraan nilai lebih dari Rp 200 miliar. Keenam kontrak itu didominasi oleh infrastruktur pertambangan. Pihaknya optimistis dengan outlook perekonomian Indonesia dan global ke depan. Apalagi, pemerintah Indonesia saat ini tengah fokus pada pengembangan pertambangan Nikel.
Perseroan berencana untuk melepaskan sebanyak-banyaknya 715.333.000 saham atau sekitar 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum.
KOKA telah memegang beberapa proyek strategis di Indonesia, terutama dari klien yang berasal dari China. Koka Indonesia memiliki kualifikasi tinggi pada bidang konstruksi bangunan, konstruksi industri pabrik, dan jembatan & terowongan selama lebih dari 10 tahun.
Michael menyebutkan, KOKA telah mengerjakan lebih dari 100 proyek rekayasa investasi dan konstruksi di Indonesia. Salah satunya, KOKA memegang proyek infrastruktur pertambangan di Morowali, Sulawesi Tengah.
Sumber: Kontan