PT BTPN Syariah Tbk pada semester I/2023 membukukan penurunan laba bersih setelah pajak sebesar 12 persen karena kenaikan beban pencadangan menjadi Rp753 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp858 miliar. Namun, laba sebelum pajak dan kenaikan beban pencadangan BTPS tercatat naik 10 persen (year-on-year) menjadi Rp1,61 triliun dari periode sebelumnya Rp1,46 triliun.
Direktur Keuangan BTPN Syariah Fachmy Ahmad menyampaikan bahwa kondisi nasabah pada tahun ini dan tahun ke depan cukup menantang sehingga perseroan membutuhkan tambahan pencadangan. Dia menyampaikan perseroan akan mengintensifkan keanggotaan nasabah seperti sebelum pandemi. Pascapandemi tingkat kehadiran nasabah dalam sebuah komunitas kurang dari 80 persen.
Mengenai kondisi pada semester II dan 2024, Fahmi belum dapat memastikan. Menurutnya, hal itu sangat tergantung dengan hasil pemilihan umum. Dari sisi kinerja penyaluran pembiayaan, BTPS mencatatkan pertumbuhan sebesar 6 persen. Hal itu sejalan dengan kenaikan jumlah nasabah sebesar 50.000 debitur menjadi sebanyak 4,4 juta debitur.
Sumber: Bisnis