PT Jababeka Tbk (KIJA) mencatat total pendapatan sebesar Rp 775,7 miliar untuk kuartal pertama tahun 2023. Jumlah itu meningkat 55% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2022. Sementara laba bersih yang dihasilkan mencapai Rp 322,3 miliar. Hal ini berbalik dari sebelumnya mengalami rugi bersih sebesar Rp 28,8 miliar pada kuartal I-2022.
Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan tanah matang, yang meningkat dari Rp 34,7 miliar menjadi Rp 274,9 miliar pada di kuartal I-2023. Sementara sebagian besar disebabkan oleh kontribusi dari Kendal sebesar Rp 271,8 miliar.
Selain itu, kenaikan tarif jasa dan pemeliharaan sejak awal tahun 2023 juga berkontribusi terhadap pertumbuhan tersebut. Di sisi lain, dry port mengalami penurunan pendapatan yang disebabkan oleh penurunan volume, dari Rp 49,2 miliar menjadi Rp 44,0 miliar di kuartal I tahun ini. Hal ini karena penerapan peraturan baru tentang neraca komoditas sejak awal 2023 yang mengharuskan importir dan eksportir memiliki persetujuan impor dan ekspor dari Kementerian Perdagangan.
Dengan demikian, KIJA bukukan laba bersih sebesar Rp 322,3 miliar pada kuartal pertama tahun 2023, hal ini berbalik dari sebelumnya mengalami rugi bersih sebesar Rp 28,8 miliar pada kuartal I-2022. Sampai akhir tahun 2023, KIJA menargetkan marketing sales sebesar Rp 2,0 triliun, yang terdiri dari Rp 1,0 triliun dari Cikarang dan lainnya (tidak termasuk JV), serta Rp 1,0 triliun dari perusahaan-perusahaan joint venture perseroan.
Sumber: Kontan