PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menyatakan bahwa beban keuangan perusahaan terpengaruh oleh berbagai proyek jangka panjang, mencakup proyek strategis nasional milik pemerintah. Perseroan pun memutar otak untuk mengelola keuangannya agar arus kas terus aman.
Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya menjelaskan bahwa saat ini WIKA mengerjakan 25 proyek strategis nasional (PSN), dengan 19 di antaranya proyek milik pemerintah. Dia menyebut bahwa proyek-proyek itu akan memberikan manfaat finansial bagi WIKA pada masa mendatang.
Menurutnya, proyek yang bersifat investasi jangka panjang memerlukan waktu lama untuk bisa memberikan imbal hasil, yang besarannya pun masih dalam kajian terkait sejumlah parameter dan kondisi. Satu hal yang pasti, proyek-proyek jangka panjang itu turut membebani keuangan WIKA.
WIKA berupaya memperkuat kondisi keuangannya dengan sejumlah strategi. Dari sisi portofolio proyek, perseroan mengambil langkah refocusing bisnis dengan memperbanyak proyek-proyek yang mayoritas pemiliknya adalah pemerintah, karena pola pembayarannya secara bulananan dan dengan uang muka.
Mahendra menilai bahwa model pembayaran itu dapat membuat arus kas WIKA lebih terkelola dengan baik, juga dapat mendorong surplus arus kas dari proyek-proyeknya. Dia menilai bahwa kondisinya akan lebih baik jika pemerintah memberikan suntikan modal tambahan.
Selain dari pinjaman perbankan, WIKA juga menerbitkan surat berharga seperti obligasi dan sukuk untuk pemenuhan pendanaan. Penerbitan surat utang membuat perseroan memiliki kepastian dalam memperhitungkan tenggang waktu jatuh tempo dan besaran beban pendanaan.
Sumber: Bisnis